Berdasarkan siaran pers yang diterima detikFinance, Minggu (7/5/2017) ada tiga jenis alsintan yang diproduksi Pindad. Pertama adalah pengolah Tanah Amphibi, PA-1800 (Pindad Amphibi, lebar kerja 180 cm).
Alat ini memiliki fungsi mengolah tanah sekaligus mencacah sisa jerami padi, jagung, dan gulma serta mencampur dengan tanah, sehingga akan meningkatkan kandungan bahan organik tanah. PA-1800 juga dilengkapi dengan penyemprot decomposer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, Traktor Multiguna, PTM-90 (Pindad Traktor Multiguna, 90 Hourse Power). PTM-90 memiliki fungsi sebagai loader untuk berbagai jenis material seperti tanah, batu, pasir atau puing bangunan dengan kapasitas yang cukup besar, sebagai ekskavator kecil yang dilengkapi fungsi drilling dan jack hammer untuk keperluan konstruksi, pertanian, serta pemeliharaan fasilitas akses jalan pedesaan.
Alat ini dilengkapi oleh Power Take Off (PTO) dan three point hitch serta bisa dipasang Rotavator dengan lebar 2.000 dan penanam biji Jagung (grand sider) atau Pembajak tanah, dipasang secara bergantian.
Produksi ini dilakukan Pindad bersama dengan PT Bhirawa dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian. Pindad sebagai sole Manufactur untuk Alsintan dan Bhirawa sebagai sole distributor yang memperoleh lisensi dari Kementerian Pertanian. Tahun ini Pindad mampu memproduksi 150 unit dengan masing-masing 50 unit untuk ketiga Alsintan tersebut.
Semua komponen untuk produk ini berasal dari dalam negeri dan diproduksi di Pindad kecuali engine, transmisi, jika diberi kesempatan TKDN bisa mencapai 100%.
Seperti diketahui, selama ini Indonesia masih mengimpor berbagai bahan pangan dari negara-negara lain. Diharapkan dengan Alsintan yang diproduksi Pindad ini, kapasitas dan kualitas produksi pangan dalam negeri meningkat sehingga tidak bergantung pada negara lain.
(mkj/mkj)