Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, mengaku capaian ekspor mebel Indonesia sempat menurun pada tahun lalu.
"Kita kalah dengan Vietnam. Bahkan kita kalah dengan Malaysia dan Singapura. Padahal hutan mereka kalah dengan Indonesia. Tapi pemerintah mereka benar-benar bantu. Ini jadi evaluasi," katanya di Solo, Jumat (19/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penyediaan bahan baku, pemerintah akan menggandeng PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk. PPI diberi tugas untuk menjamin ketersediaan bahan baku bagi IKM dengan berbagai kemudahan.
"Kita minta PPI beliin dulu bahan baku untuk dibeli pengusaha. Sudah enggak perlu pusing lagi soal Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Ambil di PPI sudah beres semua. Nanti duitnya kita kerja sama dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara)," ungkap Gati.
Penyediaan bahan baku impor juga dipermudah dengan program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Pemerintah membebaskan bea masuk bahan baku asalkan nantinya digunakan untuk ekspor.
Pemerintah pun memberi bantuan kepada pengusaha dalam pengadaan mesin. Setiap pembelian mesin baru dari luar negeri akan dibantu 25%. Sedangkan mesin baru dari dalam negeri akan dibantu 35%.
"Dalam hal promosi, kita menggandeng Sarinah sebagai showroom produk IKM. Melalui program e-smart, kita sudah kerja sama dengan blanja.com dan bukalapak.com," ungkap dia. (wdl/wdl)











































