Agar Harga Turun Lagi, Perlukah Bikin Pabrik Semen di Papua?

Agar Harga Turun Lagi, Perlukah Bikin Pabrik Semen di Papua?

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 14 Agu 2017 17:54 WIB
Foto: Angling Adhitya Purbaya
Jakarta - Harga semen di Papua sudah dipangkas dari Rp 2 juta per sak menjadi Rp 500.000 per sak. Lantas, perlukah bangun pabrik di Papua agar harga semen bisa turun lagi?

Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk (Persero), Agung Wiharto, mengatakan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi suatu daerah sebelum dibangun pabrik semen.


"Misalnya mau bangun pabrik semen di Papua, itu ada 3 hal dulu. Pertama harus ada kuarinya atau material batu kapur untuk bahan baku, dan itu harus terintegrasi. Kalaupun misalnya di pegunungan Papua katakan ada kapur yang cocok, bangun pabriknya di sana (atas) bagaimana, untuk angkut material ke pabrik. Kemudian semen juga perlu batubara. Harus angkut dari pelabuhan ke gunung," jelas Agung kepada detikFinance, Senin (14/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarat lainnya yang perlu dipenuhi untuk layak dibangun pabrik semen, lanjutnya, yaitu ketersediaan energi dan market.


"Kedua itu energi. Membuat semen itu butuh energi yang besar, listrik maupun BBM. Berikutnya baru syaratnya market. Papua itu luas, tapi kebutuhan semen hanya 1% dari kebutuhan 65 juta ton semen nasional setahun. Jadi tidak ekonomis. Sementara untuk mendatangkan semen dari Makassar juga murah ke Jayapura karena pakai kapal laut," ujar Agung.

Menurutnya, masalah mahalnya harga semen di Papua lebih karena faktor geografis yaitu pegunungan tinggi.

"Harga di Jayapura semen per sak hanya Rp 70.000/sak, tapi begitu sampai Jayawijaya atau Wamena jadi Rp 2 juta. Karena faktor pegunungan. Tidak ekonomis bangun pabrik semen di Papua untuk saat ini," jelas Agung.

(idr/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads