Jepang Hingga Taiwan Berminat Garap Mobil Listrik di Indonesia

Jepang Hingga Taiwan Berminat Garap Mobil Listrik di Indonesia

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 30 Agu 2017 15:43 WIB
Foto: Tim Infografis: Andhika Akbarayansyah
Jakarta - Pemerintah berencana mengembangkan mobil listrik di dalam negeri. Pada 2025 mendatang diharapkan 20% produksi mobil nasional sudah berupa mobil listrik.

Menurut Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartato, berbagai pihak termasuk asing tertarik berpartisipasi mengembangkan produksi mobil listrik di dalam negeri. Dia menyebut, Jepang hingga Taiwan telah menyatakan minatnya bekerja sama mengembangkan mobil listrik.

"Ini open (terbuka) untuk berbagai negara. Tapi China sudah menyatakan minat, Jepang minat, Taiwan minat, nanti kita lihat, kita fasilitasi," kata Airlangga di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini pun, Airlangga menambahkan, pihak BPPT juga tengah mengembangkan proyek mobil listrik. Dirinya pun berharap supaya pengembangan mobil listrik ini dapat bermanfaat untuk industri dalam negeri.

"Itu kan untuk membuat produksi dalam negeri silakan. Tapi kan produksi dalam negeri itu juga didorong untuk bukan hanya membuat, tapi hanya memasarkan secara luas. Memasarkan secara luas kan kuncinya distribusi network harus luas," kata dia.

Selain soal pemasaran, pengembangan mobil listrik juga harus memperhatikan aspek lainnya. Antara lain seperti kapasitas pabrik, spare part, hingga masalah pembiayaan.

"Kedua, kapasitas pabrik bisa tinggi. Ketiga spare part terjamin. Keempat resale value terjamin. Kelima ada pembiayaan. Jadi itu lima unsur yang harus dimiliki industri otomotif. Nah itu sebagai contoh industri berbasis China begitu masuk penetrasi market di Indonesia mereka siapkan 5 langkah tersebut. Jadi 5 langkah ini mutlak untuk mempersiapkan industri otomotif," tukasnya. (ang/ang)

Hide Ads