Demikian disampaikan oleh Ronny Imbar, President Direktur PT Sasa Inti pada kegiatan road show Promosi Produk PT Sasa Inti bersama Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI di Jeddah Arab Saudi seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (5/11/2017).
Rangkaian Promosi PT Sasa Inti ini berlangsung dari tanggal 2 sampai dengan hari ini 4 Nopember 2017 dengan rangkaian agenda adalah B to B meeting dengan para buyers, Festival makanan dan Minuman Indonesia yang digelar pada saat Pesta Rakyat yang dipadati lebih dari 4 ribu masyarakat Indonesia di Wisma KJRI Jeddah serta rangkaian Demo Memasak dengan produk Sasa di beberapa Kawasan wisata di Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsul Jenderal R.I Jeddah, M Hery Saripudin pada saat melakukan pembukaaan B to B Meeting menyampaikan bahwa tujuan B to B meeting ini adalah melakukan edukasi dan juga diseminasi informasi mengenai produk dari Sasa Inti baik berupa spesifikasi produk dan manfaat / kegunaan produk tersebut untuk kebutuhan pokok sehari -hari /Basic need.
Lebih lanjut Konjen R.I Jeddah juga mengatakan bahwa seluruh Warga Negara Indonesia yang tinggal di Arab Saudi merupakan Duta Promosi Produk Indonesia termasuk produk dari Sasa. Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah sebagai motor penggerak dalam mendongkrak ekspor non-migas Indonesia ke Arab Saudi berusaha dengan seluruh potensi yang ada dengan bekerja keras mempromosikan produk Sasa agar dapat diterima oleh masyarakat Arab Saudi. Kunci sukses promosi ini dengan melakukan mendekatan yang lebih intent dan efektif kepada seluruh warga negara Indonesia dan juga para diaspora Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.
Berdasarkan data survey yang dilakukan oleh Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah tahun 2016, di Jeddah Arab Saudi terdapat sembilan puluh empat (94) toko/ bagala dan dua puluh dua (22) restoran yang dikelola oleh Warga Negara Indonesia. Selain itu berdasarkan data base KJRI Jeddah jumlah jamaah Haji pada tahun 2017 adalah sebesar 221.000 jamaah dan jamaah umrah setiap bulan mencapai 100.000 jamaah sehingga akumulasi dalam 1 (satu) tahun jumlah jamaah Haji dan Umroh mencapai 1,2 Juta jamaah.
Besarnya warga Indonesia yang melakukan ibadah Haji dan Umroh serta mukimin yang tinggal di Arab Saudi ini merupakan captive market bagi produk-produk Indonesia khususnya produk makanan dan minuman.
Selain pasar yang sudah ada, Masyarakat arab Saudi sudah sangat mengenai Indonesia dengan baik dan menganggap Indonesia sebagai rumah kedua bagi warga Arab Saudi, sehingga tidak berlebihan jika masyarakat Arab sangat familiar dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan Indonesia. Hal ini merupakan peluang sendiri bagi Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah untuk terus melakukan explorasi inovasi makanan dari Indonesia untuk terus dipromosikan di pasar Arab Saudi.
Masyarakat Arab Saudi sudah sangat mengenal bakso, sate, nasi goreng, rendang sehingga dalam kurun waktu 5 tahun terakhir banyak bermunculan atau penambahan cabang-cabang rumah makan Indonesia di Arab Saudi seperti pembukaan Bakso Mang Oedin di depan Masjid Terapung, Pembukaan Rumah Makan Wong Solo di Balad Jeddah, Pembukaan Rumah Makan Mr Sate di kawasan Syarfiah Jeddah dan Pembukaan cabang restoran Batavia di kota Madinah.
Dari ilustrasi ini jelas komunitas masyarakat Indonesia merupakan salah satu kunci penting bagi pasar produk PT Sasa, selain buyer dan juga downstream serta relasi dari Sami Alkahtiri untuk melakukan panetrasi pasar ke Arab Saudi. Dukungan dan kerjasama dengan assosiasi pengusaha yang tergabung dalam Kadin Jeddah, Kadin Madinah dan Kadin diwilayah akreditasi KJRI Jeddah juga mempunyai peran penting dalam untuk mendongkrak penjualan produk Indonesia di Arab Saudi.
Gunawan, Kepala ITPC Jeddah anggota Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah menambahkan bahwa Kelompok komoditi makanan dan minuman merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) komoditi potensial yang masuk kepasar Arab Saudi. Komoditi utama dan komoditi potensial lainnya yaitu automotif, produk sawit, ikan dan pengolahan ikan, produk karet dan pengolahan karet (termasuk ban/tire), plywood, pulp and paper, textile dan produk textile, furniture, home décor dan material building juga sudah lama membanjiri pasar arab saudi.
Berdasarkan data Statistik Perdagangan sampai dengan bulan Agustus 2017, nilai ekspor non migas Indonesia ke Arab Saudi mencapai lebih dari US$ 959 juta atau meningkat sebesar 1,69% dari periode yang sama pada bulan Agustus 2016 dengan nilai transaksi lebih dari US$ 943 juta.
Khusus untuk komoditi makanan olahan, sampai dengan periode bulan Agustus 2017, Indonesia telah berhasil melakukan realisasi ekpor komoditi makanan dan minuman dengan nilai lebih dari US$ 106,42 juta atau meningkat 6.85% dari periode yang sama pada tahun 2016 yang senilai lebih dari US$ 99,58 juta (dna/dna)