Penamaan pesawat buatan dalam negeri bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, pesawat N250 buatan PTDI dinamakan oleh Presiden ke-2 RI Soeharto dengan julukan 'Gatot Kaca'. Pesawat besutan BJ Habibie berhasil melakukan terbang perdana (first flight) pada Agustus 1995.
Staf Ahli Bidang Pengembangan Pesawat Terbang PTDI Andi Alisjahbana mengungkapkan, penamaan pesawat N219 besok merupakan sebuah tradisi, sama halnya yang dilakukan Soeharto kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah penamaan prototipe pesawat N219 oleh Jokowi besok, maka pesawat N219 masih harus melewati serangkaian uji terbang hingga 300 jam. Uji terbang dilakukan untuk mendapatkan type certificate (TC).
Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPP) Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Besok Jokowi Beri Nama Pesawat N219 di Halim |
"Uji terbang itu untuk mendapatkan sertifikasi, bahwa aman digunakan oleh publik," tutur Andi.
Setelah mendapatkan TC, maka pesawat N219 bisa diproduksi massal memenuhi pesanan maskapai.
"Jadi memang baru bisa diproduksi massal sesudah mendapatkan sertifikasi," kata Andi.
Baca juga: Foto: Pesawat N219 Sukses Uji Terbang Kedua |