Menhub Budi tiba di hanggar N219 atau nama lainnya Nurtanio di PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (16/1/2018) 19.30 WIB. Ia mengenakan kemeja putih celana hitam.
Budi ditemani Dirut PTDI Elfien Goentoro dengan sejumlah direksi melihat-lihat wujud pesawat berwarna putih tersebut. Budi juga menjajal kokpit pesawat buatan anak bangsa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan pesawat Nurtanio memang masih menjalankan serangkaian persiapan sebelum diproduksi massal nantinya. Kemenhub sebagai regulator tentunya menginginkan kualifikasi pesawat yang oke.
"Kita memang persiapkan ini dengan cermat dan hati-hati mempersiapkan satu prototype pesawat handal, ekonomis dan punya daya jual baik sesuai kebutuhan pasar," ungkap dia.
Diakuinya proses sertifikasi pesawat Nurtanio memang masih dilakukan oleh PTDI. Ia memastikan hampir sebagian besar persyaratan untuk sertifikasi pesawat ini sudah disiapkan oleh PTDI.
"Secara teknis tadi sudah dijelaskan oleh dirut, banyak hal yang sudah diselesaikan tinggal beberapa item saja kita akan klarifikasi, bukan kita mempersulit justru kita akan memastikan ini produk unggulan dan membanggakan Indonesia," tutur dia.
Dia menyambut baiknya ketertarikan sejumlah negara untuk memesan pesawat Nurtanio. Namun, ia menyarankan kepada PTDI untuk sharing produk dengan negara-negara tersebut.
"Tadi disampaikan satu tahun kita bisa memproduksi 50 dan banyak sekali negara Turki, China, Meksiko berniat beli, tapi kalau bisa kita sharing produk, sama-sama memproduksi. Karena dengan itu ada rasa kebanggaan bersama dan market share kita semakin luas," kata Budi.
(ega/ang)