Awan hitam yang menyelimuti perusahaan ritel sepertinya masih berlanjut tahun ini. Peritel alat rumah tangga Home Solution telah dinyatakan pailit dan gulung tikar.
Direktur Eksekutif Center of Return on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, tutupnya perusahaan ritel memang menjadi salah satu lesunya perekonomian, terutama dari sisi konsumsi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Faisal, masyarakat menegah atas menjadi salah satu segmen yang konsumsinya menurun. Mereka lebih memilih untuk menahan pengeluaran untuk consumer goods dan durable goods.
"Home Solution ini kan durable goods. Pangsa pasar mereka juga menengah ke atas," tambahnya.
Memang di luar itu, kata Faisal mungkin saja ada faktor lain dari tumbangnya Home Solution. Salah satunya dari sisi bisnis modelnya yang tak mampu menahan perubahan gaya hidup masyarakat kelas menengah ke atas.
"Kalau tidak beradaptasi untuk bisa berinovasi hadapi persaingan ya sulit. Karena Home Solution ada ritel serupa lainnya. Jadi harus dipikirkan dari sisi pricing, lokasi bagaimana. Karena konsumsi masih belum membaik otomatis pricing sangat penting," pungkasnya.
Home Solution yang merupakan bagian dari Electronic Solution ini memang telah mengajukan proses PKPU setelah resmi diputus pailit pada 12 Januari 2018 berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 136/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN Niaga. Seluruh karyawan dinyatakan diberhentikan per tanggal 30 Januari 2018. (zlf/zlf)