Lalu apa alasannya?
Pada 15 Maaret 2018 kemarin telah terjadi transaksi afiliasi antara perusahaan dengan Keluarga Hidayat senilai Rp 33,95 miliar. Uang tersebut guna membeli Rahasia Dagang yang berisi resep atau formula jamu Sido Muncul dan seluruh hasil pengembangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya khawatir kalau nanti Rahasia Dagang itu dijual ke pihak lain ketika semua generasi pertama ini mundur atau sudah meninggal. Nah itu harus diberi kepastian hukum yang harus ada. Kalau tidak kan keluarga kami bisa menjual semua ke mana-mana," tuturnya saat berbincang santai dengan detikFinance, kemarin.
Irwan mengatakan, Sido Muncul tak lagi berkembang jika anak ataupun cucunya nanti menjual Rahasia Dagang ke pihak lain. Dengan transaksi itu maka Rahasia Dagang resmi melekat ke perusahaan bukan di keluarga.
Irwan juga menegaskan, rencana masuknya investor baru dari perusahaan investasi, Affinity Equity Partners kedalam Sido Muncul bukan untuk menguasai perusahaan. Meski masih merahasiakan kesepakatannya, Irwan menegaskan bahwa keluarga masih akan mempertahankan porsi mayoritas.
Baca juga: Dia Selamatkan Sido Muncul dari Kebangkrutan |
"Saya tidak mungkin menjual semua saham Sido Muncul, kalau seperti itu nanti saya diomelin nenek saya," tambahnya.
Irwan mengungkapkan bahwa pihak keluarga telah melakukan kesepakatan bahwa Keluarga Hidayat akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas sampai kapanpun. Kesepakatan itu dibuat sebelum Sido Muncul melepas saham di pasar modal pada Desember 2013.
Sekadar informasi, saat ini porsi kepemilikan saham Sido Muncul sebesar 81% dikuasai oleh PT Hotel Candi Baru 81%, sisanya 19% dimiliki publik. (zul/zul)