Vice Presiden Bisnis Hankam PT Pindad Edy Purwanto mengungkapkan empat negara tersebut adalah India, Yunani, Filipina, dan Uni Emirates Arab.
"Negara itu baru peminat bukan sudah terkontrak," jelasnya kepada detikFinance, Kamis (92/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengatakan nilai investasi yang digelontorkan untuk kapal tempur tersebut sebesar 10,9 juta euro atau sekitar Rp 184 miliar (kurs Rp 16.800). Dana itu ditanggung oleh Kementerian Pertahanan, PT Lundin, dan PT Pindad.
Rincian dana yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan sebesar 1.470 euro, design dan rancangan awal 290 ribu euro, struktur kapal dan peralatan 5,5 juta euro. Kemudian untuk sistem senjata 1,7 juta euro, serta sistem navigasi dan sensor 1,1 juta euro.
"Lalu manajemen proyek dan sistem integrasi 511 ribu euro, pelatihan dan uji coba di laut 200 ribu euro, dan sistem komunikasi 150.000 euro jadi total 10.966.000 euro," ungkap dia.