Arifin masih menjual tempe seharga Rp 5.000 per 20 cm. Alhasil, dia harus menerima kenyataan tempe keuntungannya turun.
"Ada turun sekitar 15-20% tiap harga kedelai naik," kata Arifin, perajin tempe di kawasan Sentiong, Jakarta Pusat, kepada detikFinance, Senin (3/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kualitas 3 dari Rp 7.400 naik jadi Rp 7.600, dan kualitas 4 dari Rp 7.300 jadi Rp 7.500. Arifn memilih tak beralih ke kedelai yang kualitasnya di bawah super karena konsumen sudah terbiasa.
"Sekarang malah kualitas super naik dari Rp 8.000/kg jadi Rp 8.200/ kg setiap jenis naik Rp 200- itu juga kalau Rp 200 dikali 700 kilo sudah Rp 140.000 belum ongkos angkutnya itu kan pakai biaya sendiri dan nombok" jelasnya.
Sebagai informasi harga kedelai terpengaruh dolar AS karena masih impor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai impor kedelai US$ 55,6 juta ton dengan volume 132.427 ton. Impor kedelai mayoritas dari AS. (hns/hns)