Eks Karyawan Merpati Bertemu Pejabat Kementerian BUMN

Eks Karyawan Merpati Bertemu Pejabat Kementerian BUMN

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 13 Nov 2018 14:47 WIB
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
Jakarta - Pihak Kementerian BUMN akhirnya menerima beberapa perwakilan eks karyawan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) (MNA). Pihak pemerintah yang menerima adalah Kepala Sub Bidang Restrukturisasi II Kementerian BUMN, Fajar Karyanto.

Koordinator Lapangan Eks Karyawan Merpati, Budi meminta Menteri BUMN Rini Soemarno untuk tegas memutuskan nasib para eks karyawan Merpati.

"Mohon ibu menteri dan bapak yang lain tolong perhatikan nasib kita," kata Budi di depan Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Budi pun meminta kepada seluruh peserta demo untuk mendoakan solusi terbaik dari pertemuan para presidium dengan Kementerian BUMN.

"Kita doakan semoga teman kita yang di dalam mendapatkan hasil yang baik, save Merpati," jelas dia.

"Ingat sejarah, jangan kau tenggelamkan sejarah Merpati," sambungnya.


Diketahui, para pendemo terdiri dari laki-laki dan perempuan kompak mengenakan kemeja putih dengan celana bahan berwarna gelap, ada pula beberapa perempuan yang mengenakan gamis.

Ada juga beberapa spanduk yang dibawa eks karyawan Merpati bertuliskan 'Jangan Pailitkan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)' dan 'BUMN Hadir Untuk Negeri Bukan Untuk Dipailitkan'.

Merpati Selamat Negara Kuat

Salah satu koordinator demo, Busi pun langsung meminta kepada para peserta untuk menyanyikan yel-yel yang intinya Merpati hidup yang lain takut.

"Selamat, selamat, selamatkan Merpati, Merpati selamat, negara kuat," nyanyi para eks karyawan Merpati.

"Ayo, ayo, hidupkan Merpati, Merpati hidup yang lain takut," sambungnya.


Usai menyanyikan yel-yel, Budi pun langsung membakar semangat para eks karyawan Merpati ini untuk tetap berdoa agar keputusan tentang nasib Merpati tidak dipailitkan dapat direalisasikan.

"Hidup merpati," kata dia.

"Hidup," jawab eks karyawan Merpati.


Tonton juga 'BUMN Tak Tahu Rencana Kenaikan Harga Premium':

[Gambas:Video 20detik]

(hek/ara)

Hide Ads