Vice President Bisnis Industrial Pindad Wiweko Hernadi mengatakan ekspor ke Vietnam dan Myanmar masih dalam proses penjajakan.
"Sebenarnya ada permintaan dari Vietnam dan Myanmar. Iya (penjajakan), yang sudah secara resmi minta (Vietnam dan Myanmar) dari mereka," kata Wiweko saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, pemasaran mobil sungkur yang dinamakan Pindad Escava 50 ini masih diutamakan untuk dalam negeri. Pasalnya, pasar nasional pun masih membutuhkan banyak.
Pindad Escava 50, kata Wiweko, baru mulai produksi masal pada April tahun ini. Sudah ada permintaan yang berasal dari Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Kemudian di swasta juga banyak, mulai dari BUMN karya, sampai swasta untuk sawit dan lain-lain. Lebih banyak untuk konstruksi," ujar dia.