Menteri PUPR Buka Politeknik Pekerjaan Umum Pertama di RI

Menteri PUPR Buka Politeknik Pekerjaan Umum Pertama di RI

Angling Adhitya Purbaya - detikFinance
Rabu, 27 Mar 2019 20:40 WIB
Foto: Angling Adhitya Purbaya
Semarang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono resmi membuka dan melantik direktur Politeknik Pekerjaan Umum pertama di Indonesia. Politeknik itu dibuka untuk memenuhi kebutuhan tenaga trampil di bidang PU.

Lokasinya berada di bekas LPPU Undip di Tembalang. Saat memberikan sambutan, Basuki mengungkapkan Undip Tembalang dipilih sebagai lokasi pertama karena kultur desanya sehingga mencetak tenaga ahli yang tetap bersahaja.

"Kenapa di Undip Semarang? Harus punya ahlakhul karimah. Ini kan daerah desa, nah semoga karakter desa ini masih bisa diserap," kata Basuki, Rabu (27/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut, kementerian akan mendukung penuh Politeknik PU Semarang dengan peralatan praktek yang dibutuhkan. Basuki juga punya keinginan agar Politeknik tersebut bisa mengalahkan Politeknik ITB.

"Tujuannya bisa kalahkan politeknik ITB. Ini bukan punya PU, tapi punya rakyat Indonesia," pungkasnya.


Politeknik Pekerjaan Umum tersebut memiliki tiga jurusan yakni Teknologi Bangunan Gedung, Teknologi Bangunan Air dan Teknologi Jalan dan Jembatan.

Angkatan pertama tahun ini, lanjut Basuki, akan berjumlah 150 mahasiswa dan akan digratiskan. Selain itu, lanjut dia seleksi masuk Politeknik Pekerjaan Umum ini sangat terbuka bisa untuk lulusan SMA maupun SMK. Lulusannya nanti yaitu untuk diploma satu, dua dan tiga.

"Disini seleksi secara terbuka untuk semua jurusan. Asalkan mereka lulus dan memenuhi kompetensi yang diharapkan tentunya bisa langsung mengikuti perkuliahan," ujarnya.

Sementara itu direktur Politeknik Pekerjaan Umum yang baru dilantik, Indratmo Soekarno mengatakan dalam perkuliahannya pembagian praktek yaitu 60 persen dan teori 40 persen. Nantinya lulusan akan bersertifikat, karena saat ini baru 500 ribu tenaga kerja konstruksi bersertifikat, padahal kebutuhannya mencapai 8,2 juta orang.

"Kebutuhan tenaga ahli konstruksi cukup besar. Sehingga kami berharap lulusan Politeknik Pekerjaan Umum bisa berkontribusi besar terhadap dunia konstruksi di Indonesia," kata Indratmo.

(alg/fdl)

Hide Ads