Selain itu hadir juga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Djoko Siswanto dan Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan (EBTKE) Sujiastoto. Adapun, rapat berlangsung selama tiga jam lamanya.
Menurut Kasdi, dalam rapat tersebut dibahas rencana percepatan program peremajaan sawit rakyat (PSR). Hal itu dilakukan karena melihat masih rendahnya angka realisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasdi mengungkapkan pada dasarnya sudah ada banyak permintaan dari para petani untuk mengikuti program peremajaan tersebut. Hanya saja, permohonan tersebut belum selesai diverifikasi.
Belum selesainya verifikasi terjadi karena lamanya pembuatan dokumen. Padahal, bila dilakukan dengan cepat harapannya bisa mendorong percepatan peremajaan sawit sehingga bisa segera mendorong harga sawit yang tengah jatuh.
"Sudah dong (total permohonan replanting yang masuk 200 ribu ha). Nanti saya cek (verifikasinya) kan harus diverfikasi dan disesuaikan targetnya. Inginnya (verifikasi) cepat, kalau dokumennya ada cepat, artinya selesai sehari. Ini kan masalahnya kurang (cepat)," paparnya.
Sementara itu, dalam rapat tersebut juga dibahas terkait perubahan struktur direksi BPDP sawit. Rencanannya, ada tiga orang yang mau diganti karena memasuki masa pensiun.
Hanya saja, Djoko enggan menjelaskan ketiga nama yang akan memasuki direksi BPDP sawit yang baru.
"Rapat pemilihan direksi BPDP. Ada tiga orang mau diganti karena pensiun," pungkas dia. (dna/dna)