Perusahaan 'Iron Man' Masih Berdarah-darah

Perusahaan 'Iron Man' Masih Berdarah-darah

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 26 Jul 2019 18:05 WIB
Foto: Tesla Motors
Jakarta - Tesla telah memecahkan rekor penjualan mobil di kuartal kedua tahun ini. Namun capaian itu belum mampu mengobati keuangan perusahaan yang berdarah-darah.

Melansir CNN, Jumat (26/7/2019), perusahaan milik Elon Musk si 'Iron Man' dunia nyata itu mengumumkan bahwa mengalami kerugian hingga US$ 408 juta atau setara Rp 5,7 triliun (kurs Rp 14 ribu) di sepanjang April-Juni 2019.

Catatan itu jauh lebih buruk dari perkiraan pelaku pasar. Hingga akhirnya saham perusahaan anjlok lebih dari 10%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, kerugian itu menurun jika dibandingkan dengan kerugian Tesla di kuartal I-2019 sebesar US$ 702 juta atau setara Rp 9,8 triliun.

Sebenarnya perusahaan sepanjang kuartal II-2019 berhasil menjual 95 ribu mobil. Angka itu naik hampir 5% dari catatan rekor sebelumnya pada kuartal keempat 2018. Perusahaan mengatakan beberapa kerugian kuartal disebabkan oleh biaya operasi dan fluktuasi mata uang.

CEO Tesla Elon Musk sebelumnya mengumumkan J.B. Straubel, anggota pendiri perusahaan, mengundurkan diri dari perannya sebagai chief technology officer dan akan menjadi penasihat senior. Wakil presiden teknologi saat ini diisi oleh Drew Baglino.


"Sudah 16 tahun berpetualang. Ini bukan kurangnya kepercayaan pada tim atau perusahaan atau hal seperti itu," kata Straubel.

Perusahaan sebenarnya melaporkan peningkatan margin untuk mobil terlarisnya, Model 3. Harga jual rata-rata untuk mobil itu tetap stabil pada kuartal kedua sekitar US$ 50.000 setara Rp 700 juta dan biaya produksi menurun

Namun, margin kotor secara keseluruhan turun dari di atas 20% di kuartal pertama menjadi sekitar 19%.

Tesla sekarang memproyeksikan perubahan haluan dan mereka yakin bahwa mereka bisa meraup laba pada kuartal mendatang. Perusahaan juga menegaskan bahwa mereka masih berencana untuk meluncurkan fasilitas produksi Model 3 di China pada akhir tahun. Perusahaan berharap bisa meningkatkan akses yang lebih baik ke pasar Asia.



Perusahaan 'Iron Man' Masih Berdarah-darah



(das/ang)

Hide Ads