Hadir juga beberapa perusahaan seperti Tesla, China Contemporary Amperex Technology (CATL), VOLKSwagen, Mercedes, BMW, dan masih banyak lagi.
Pantauan detikcom, rapat dilakukan selama kurang lebih satu jam. Pertemuan itu salah satunya membahas investasi dalam bidang baterai di Morowali, Sulawesi Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait itu, Luhut meminta agar sentimen negatif di Morowali dihilangkan karena konsorsium investor pendiri pabrik baterai lithium di Morowali adalah LG, CATL, Volkswagen, Tesla hingga Mercedes.
"Jadi saya kira sekarang ini jangan lihat China, jangan lihat Amerika, sekarang semua dunia itu sudah mulai terintegrasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Luhut bilang, saat ini masih ada kesenjangan tarif ekspor yang dikenakan pada pengimporan slicksteel sebesar 25%.
"Tadi kita juga bicarakan bahwa perusahaan dari Amerika juga mengimpor slicksteel dari Morowali tapi kenapa tarif 25%, tapi kita bersihkan tadi kan semi produk, semi finish produk. Jadi di Amerika masih di proses lagi. Jadi dengan Morowali ada beda sekarang," terang Luhut.
Untuk itu, dalam waktu dekat Kementerian Luar Negeri akan menyelesaikan Generalized System of Preference (GSP) terkait perjanjian biaya ekspor dan impor.
"Jadi kita harap dalam waktu dekat GSP itu akan selesai dan tidak ada lagi pending isu," kata Luhut.
(dna/dna)