"Saya sudah mengundang dia perusahaan Gesits motor kemudian Wijaya Karya BUMN, yang saya minta tadinya hanya mau jualan ke Bali. Saya tidak mau Bali jadi tempat jualan saya minta dia memproduksi di Bali," kata Koster, Rabu (13/11/2019).
"Jadi industri perakitannya akan dibangun di Bali, Jembrana, 2020 akan mulai tahapan pengembangan industrinya. Ini tenaga listrik berbasis baterai menggunakan perusda di sana Gesits dan WK sudah oke," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koster mengatakan sepeda motor listrik yang dirakit di Bali bakal memiliki corak khas Pulau Dewata. Koster menambahkan pabrik perakitan di Bali bakal menyuplai untuk Jawa Timur hingga ke Indonesia Timur.
"Bahkan desain dan warna juga sudah saya kontrol harus tridatu. Ada taste Balinya itu akan dikembangkan di Jembrana, akan dikembangkan jadi kawasan industri," jelasnya.
"Bali tidak hanya memproduksi kebutuhan pengguna Bali, jual ke Jatim, NTB, dan Indonesia timur yang lainnya. Supaya Bali ini jadi industri otomotif, tapi dapat limpahan ekonominya, PAD bisa kita dapat," ujar Koster.
Dia menargetkan dari pabrik tersebut bisa memproduksi hingga puluhan ribu unit motor listrik per tahunnya. Soal harga, Koster menyebut harganya memang lebih tinggi di awal tapi lebih murah untuk biaya operasionalnya.
"Jadi satu tahun 30 ribu unit. Harga masih sama, tapi modelnya keren," ujar Koster berpromosi.
(ams/eds)