Mengutip CNN Indonesia, Hyundai Motor Company membantah pernyataan Luhut terkait penandatanganan kesepakatan investasi mobil listrik tersebut. Head of Global PR Hyundai Motor Company KS Kim mengungkapkan perusahaan memang Saat ini, perusahaan tengah mengevaluasi kondisi kapasitas produksi secara global.
"Namun, belum ada keputusan yang dibuat sampai saat ini terkait penambahan fasilitas produksi baru di kawasan (Asia Tenggara), termasuk Indonesia," ujar Kim melalui pernyataan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (15/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kim menekankan perusahaan bakal mengumumkan secara resmi jika keputusan terkait rencana penambahan pabrik perakitan apapun sudah final.
Sebelumnya, Luhut mengatakan Presiden Joko Widodo akan mengunjungi Korsel pada 24 November 2019. Salah satu agenda Jokowi menghadiri penandatanganan rencana investasi Hyundai tersebut.
"Hyundai nanti Presiden ke Korea tanggal 24 November. Nanti akan ditandatangani US$ 1 miliar untuk masuk ke sini," ujarnya saat rapat dengan Baleg di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Jokowi sendiri rencananya akan terbang ke Korsel juga untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 30 Tahun Kemitraan ASEAN-Republik Korea yang akan diselenggarakan di Busan, Korea Selatan, pada 25-26 November 2019.
Sementara Hyundai rencananya investasi pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat. Luhut pun berencana akan mendorong Hyundai agar menggunakan bahan karbon steel dari kawasan industri di Morowali, bukan hanya menyerap baterai lithium saja.
Berita asli dari artikel ini bisa dibaca di CNN Indonesia dengan judul Hyundai Bantah Luhut Soal Investasi Mobil Listrik Rp14 T
(hns/eds)