Top! BUMN RI Dapat Proyek Rp 260 M Cetak Uang Soles

Top! BUMN RI Dapat Proyek Rp 260 M Cetak Uang Soles

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 05 Feb 2020 16:50 WIB
peru sunat
Kantor Pajak di Lima, Peru. Foto: Angga Aliya ZRF/detikcom
Lima -

Perum Peruri dapat proyek Rp Rp 260 miliar untuk mencetak soles, mata uang Peru. Proses tender sudah dilakukan dua bulan ke belakang.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bersaing dengan Gisecke & Devrient (Jerman), Oberthur (Prancis), De La Rue (Inggris), Goznak (Rusia), dan PWPW (Polandia) sebelum akhirnya memenangkan tender.

Penandatanganan kerja sama dengan Banco Central De Reserva Del Peru (BCRP) alias Bank Sentral Peru dilakukan oleh Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya dengan Manager of Currency Management Departement BCRP Javier Gutierrez Gonzales di kantor BCRP, Lima, hari ini. Seremoni itu disaksikan Duta Besar RI untuk Peru Marina Estella Anwar Bey dan Direktur Pengembangan Usaha Peruri Fajar Rizki.

Keputusan Peruri menang tender ini diumumkan melalui surat ketetapan yang ditandatangani oleh President President Julio Velarde Flores pada 26 Desember 2019. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa Peruri akan mencetak 3 pecahan mata uang Peru yaitu soles 10, soles 20 dan soles 50 dari total 4 denominasi yang digunakan di Peru.

"Pencapaian ini sangat menggembirakan bagi seluruh insan Peruri, mengingat persaingan dalam proses tender sangat ketat. Hal ini membuktikan bahwa Peruri sebagai BUMN mampu bersaing di kancah internasional serta memiliki kualitas permesinan dan kapasitas produksi yang mumpuni sehingga semakin menguatkan posisi Peruri sebagai perusahaan berkelas dunia sesuai dengan visinya." kata Dwina dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2/2020).

Proyek pencetakan uang kertas Peru ini merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah Peruri dengan nilai proyek sebesar Rp 260 miliar. Selain itu, pekerjaan ini merupakan proyek dengan jarak geografis terjauh karena berada di Amerika Selatan.

"Proses produksi akan dimulai pada Juni 2020 dan pengiriman pertama akan dilakukan pada November 2020," tambah Dwina.


Pencetakan uang kertas Peru ini mayoritas menggunakan material lokal dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kurang lebih 60%, di antaranya meliputi penggunaan tinta yang diproduksi oleh PT Sicpa Peruri Securink (SPS) dan material supporting lainnya.

SPS merupakan perusahaan afiliasi antara Peruri dengan perusahaan asal Swiss, Sicpa, sebagai salah satu perusahaan tinta sekuriti terbesar di dunia.

Pencapaian ini menambah daftar panjang proyek internasional yang telah dikerjakan Peruri. Beberapa proyek internasional yang dikerjakan Peruri selama ini adalah pencetakan Pita Cukai Nepal, Pita Cukai Pakistan, Paspor Sri Lanka, Prangko Nepal dan Prangko Filipina.




(ang/hns)

Hide Ads