Kapan RI Siap Produksi Ventilator Sendiri?

Kapan RI Siap Produksi Ventilator Sendiri?

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 21 Apr 2020 16:43 WIB
A medical staff checks on a ventilator of an intensive care unit at a newly inaugurated hospital by the Tamil Nadu state during a government-imposed nationwide lockdown as a preventive measure against the COVID-19 coronavirus, in Chennai on March 27, 2020. (Photo by Arun SANKAR / AFP)
Foto: AFP/ARUN SANKAR
Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis Indonesia siap memproduksi ventilator dalam skala masif mulai Mei 2020 mendatang. Tak tanggung-tanggung ia yakin Indonesia mampu memproduksi sebanyak 12.000 unit ventilator setiap bulannya mulai dari kualitas low grade hingga high grade.

"Kita bisa optimis bahwa pada bulan Mei nanti mungkin sudah ada ventilator-ventilator yang diproduksi oleh anak-anak bangsa yang jumlahnya cukup lumayan bisa rata-rata perbulan sekitar 12.000 ribu unit baik itu low grade hingga high grade," ujar Agus dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/4/2020).

Agus optimis karena saat ini setidaknya sudah ada setidaknya 4 mitra dari perguruan tinggi yang siap memproduksi ventilator. Keempat perguruan tinggi yang dimaksud adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita lihat ada 4 kelompok paling tidak, yang menurut kami memang mempunyai kemungkinan sukses rationya tinggi dalam memproduksi ventilator," ungkapnya.

Lebih lanjut, Agus memaparkan jenis ventilator yang sedang dikembangkan oleh masing-masing perguruan tinggi tersebut beserta progres pengembangannya.

ADVERTISEMENT

Pertama, Universitas Indonesia (UI) saat ini sedang mengembangkan jenis ventilator low cost ventilator (ventilator transport) berbasis sistem Pneumatic (Convent-20).

Dalam mengembangkan jenis ventilator itu, UI akan menggandeng 4 partner industri yang belum disebutkan. Untuk progresnya sendiri sudah masuk proses uji coba produk. Rencananya UI menyanggupi untuk produksi sebanyak 800 unit/bulan dan pertengahan April 2020 sudah bisa mulai diproduksi secara masif.

Kedua, Universitas Gadjah Mada bersama dengan PT. Yogya Presisi Teknikatama (PT. YPTI), PT STECHOQ dan PT Swayasa Prakarsa. Keempatnya kini sedang mengembangkan jenis ventilator Emergency Ventilator, LCD Display Touch Screen, Controller, Sensor Medical Grade dan ICU Ventilator.

Dalam mengembangkan jenis ventilator itu, UGM akan menggandeng 2 partner industri yakni PT YPTI dan PT Swayasa. Untuk progresnya sendiri sudah masuk proses prototiping. Rencananya UGM menyanggupi untuk produksi sebanyak 600 unit/bulan dan pertengahan Mei 2020 sudah bisa mulai diproduksi secara masif. Khusus untuk jenis ventilator ICU Ventilator, UGM menyanggupi produksi sebanyak 150 unit/bulan dan pertengahan Juni 2020 baru bisa mulai diproduksi secara masif.

Ketiga, Institut Teknologi Bandung (ITB) saat ini sedang mengembangkan jenis ventilator Emergency Room Ventilator.

Dalam mengembangkan jenis ventilator itu, ITB akan menggandeng 4 partner industri di antaranya dengan SMK, PT Dirgantara Indonesia, PT Len Industri dan PT Pindad. Untuk progresnya sendiri masih dalam proses perencanaan. Untuk kapasitas produksi, UGN menyanggupi untuk produksi sebanyak 10.100 unit/bulan dan dapat mulai diproduksi mulai pertengahan April 2020 ini.

Terakhir, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. ITS saat ini sedang mengembangkan jenis ventilator Portable Ventilator tipe Emergency (Low Cost).

Untuk mitra industri sendiri, ITS masih dalam proses penjajakan. Sedangkan, untuk progresnya sendiri sudah sampai pada proses prototiping, uji parameter control dan performa. Selanjutnya akan melakukan uji durability. Demikian pula dengan kapasitas produksi, ITS saat ini masih menunggu mitra industri terlebih dahulu.



Simak Video "Video: Lampu Hijau Pemerintah untuk Apple Boyong iPhone 16 ke Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads