Pekerja RI Bakal Geser Tenaga Kerja Asing buat Garap Smelter

Pekerja RI Bakal Geser Tenaga Kerja Asing buat Garap Smelter

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 28 Mei 2020 22:30 WIB
Smelter
Ilustrasi smelter/Foto: detikcom
Jakarta -

Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) menyatakan meskipun masih ada penggunaan tenaga kerja asing (TKA) di beberapa pabrik smelter, penyerapan tenaga kerja lokal tetap berjalan. Menurut Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi ke depannya tenaga kerja lokal akan makin bertambah seiring dengan berjalannya pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja lokal.

Jodi mencontohkan, di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah misalnya. Di sana perusahaan dan beberapa universitas di Indonesia sudah bekerja sama membentuk sebuah politeknik.

"Ke depan tenaga kerja lokal akan bertambah seiring berjalannya pelatihan keterampilan. Politeknik yang ada di dalam Kawasan Industri Morowali ini bekerja sama dengan universitas di Indonesia. Dengan menghadirkan para dosen tetap berlatar belakang pendidikan S2 dari ITB, UI, UGM, ITS," ujar Jodi dalam keterangan tertulis, Kamis (28/5/2020).

Nantinya lulusan politeknik ini berpeluang bekerja di kawasan industri Morowali juga. Salah satunya lewat jalur magang pada perusahaan di kawasan industri Morowali.

"Menerima para peserta mahasiswa magang pada perusahaan-perusahaan di kawasan IMIP yang nantinya juga dapat bekerja di kawasan IMIP," jelas Jodi.


Para mahasiswa yang diterima pun merupakan orang lokal, mulai dari Sumatera Utara sampai mahasiswa dari tanah Sulawesi. Saat ini sudah ada 273 mahasiswa yang belajar di sana.

Namun Jodi menjelaskan jumlahnya bakal bertambah banyak, hal ini seiring dengan penambahan prodi baru dan menargetkan 600 mahasiswa yang belajar di sana.

"Mahasiswa yang diterima di Politeknik pada dasarnya nasional. Saat ini ada beberapa yang dari Sumut, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, namun terbanyak dari kabupaten/kota di Sulawesi. Saat ini jumlah mahasiswanya adalah 273 orang," papar Jodi.

"Namun dalam Renstra Poltek sudah direncanakan penambahan prodi baru agar mahasiswa mencapai setidaknya 600 orang bahkan lebih," lanjutnya.

Klik halaman selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Jodi juga bicara soal penyiapan sumber daya manusia dalam menyambut hilirisasi nikel menjadi menjadi bahan lithium baterai. Jodi menjelaskan sudah ada 22 orang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa untuk mendapatkan gelar magister pada sektor hidrometalurgi yang pendidikannya sudah berjalan sejak akhir 2019.

"Persiapan sumber daya manusia untuk menyambut hilirisasi bahan material untuk lithium baterai pun disiapkan sejak dini, 22 orang mahasiswa mendapatkan beasiswa untuk menempa pendidikan magister hidrometalurgi, pada september 2019 sudah berangkat ke luar negeri," kata Jodi.

Kemudian Jodi menjelaskan tahun ini akan ada 500 orang yang akan menjalani pendidikan. Dia menyatakan targetnya akan ada 3 ribu orang yang diberikan pendidikan ke luar negeri.

"Dan mulai tahun ini, setelah normalisasi restriksi akibat pandemi COVID-19 akan ada tambahan pengiriman 500 orang mahasiswa. Targetnya ada 3 ribu orang sampai dengan 2024 untuk program S-1, S-2, S-3 dan program kejuruan," ungkap Jodi.

Jodi menyatakan akan lebih banyak masyarakat yang mendapatkan pelatihan kejuruan atau melanjutkan pendidikan tinggi dan mendapatkan transfer pengetahuan dan teknologi yang akan bermanfaat bagi Indonesia untuk maju dalam pengembangan industri hilirisasi nikel.



Simak Video "Video: Ledakan Smelter Titanium di Karawang Tewaskan 2 Karyawan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads