Pabrik Hengkang dari China Bangun di RI, Jokowi Happy

Pabrik Hengkang dari China Bangun di RI, Jokowi Happy

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 22 Jul 2020 17:31 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan) meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) senang ada 7 perusahaan asing yang memastikan untuk membangun pabrik di Indonesia, hasil relokasi dari China.

"Saya senang hari ini sudah ada yang masuk 7, sudah pasti ini yang 7," kata Presiden Jokowi saat meninjau Kawasan Industri Terpadu di Batang dilihat dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (30/6/2020).

Sebenarnya Jokowi sudah lama menantikan adanya pabrik yang relokasi dari Negeri Tirai Bambu. Sebab pada tahun lalu ada 33 perusahaan yang hengkang dari China tapi tak satupun ke Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun akhirnya satu perusahaan dari China resmi dibangun di Indonesia, tepatnya Subang, Jawa Barat (Jabar). Perusahaan tersebut adalah PT Meiloon Technology Indonesia yang melakukan relokasi pabrik dari Suzhou, China.

Meiloon adalah salah satu dari tujuh perusahaan asing yang sudah berkomitmen merelokasi pabriknya ke Indonesia. Perusahaan asal Taiwan yang bergerak di bidang usaha industri speaker, audio dan video elektronik itu kemarin melaksanakan groundbreaking pembangunan pabrik.

ADVERTISEMENT

"Hari ini adalah tonggak bersejarah penting untuk Meiloon. Kami adalah perusahaan terbuka dengan pengalaman selama 48 tahun. Kami adalah perusahaan OEM dan ODM terkemuka untuk produk speaker ternama seperti JBL dan lain-lain," kata CFO Meiloon Group Eva Kuo dalam acara groundbreaking yang ditayangkan di saluran YouTube BKPM, Selasa (21/7/2020).

Dia menjelaskan pihaknya dalam 2 tahun terakhir telah melakukan survey dan evaluasi ke beberapa negara. Akhirnya pihaknya memilih Indonesia, tepatnya di Subang sebagai lokasi terbaik untuk investasi.

Pihaknya, lanjut dia berkomitmen akan membuka ribuan peluang pekerjaan untuk masyarakat lokal, transfer pengetahuan, dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia khususnya tim BKPM, pemerintah provinsi Jawa Barat, dan pemerintah kabupaten Subang atas dukungan yang telah diberikan," tambahnya.




(toy/zlf)

Hide Ads