Presiden Hyundai Motor Asia Pacific Lee Young Tack sambangi kantor Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam pertemuannya dengan Luhut, dia membahas mengenai lanjutan rencana pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia.
Dalam kunjungannya, Lee juga membawa mobil listrik yang dipamerkan ke Luhut. Mobil tersebut dipajang di area parkir kantor Luhut.
Dalam unggahan Instagram-nya, Luhut bercerita takjub melihat mobil listrik milik Hyundai. Dia menyebutkan sempat bertanya kepada Lee, kapan Indonesia bisa mulai memproduksi mobil listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siang ini saya melihat langsung produk mobil listrik dari Hyundai Motors yang dipajang di halaman parkir kantor saya. Pertanyaan pertama yang saya ajukan saat melihat mobil ini kepada Presiden Hyundai Motor Asia Pasific, adalah kapan mobil seperti ini bisa benar-benar diproduksi di Indonesia," ujar Luhut dikutip dari akun Instagram-nya @luhut.pandjaitan, Kamis (13/8/2020).
Dia kemudian melanjutkan bahwa Hyundai sendiri sedang mengebut pembangunan pabrik mobil listriknya di Indonesia. Hal itu dilakukan agar mobil listrik bisa cepat diproduksi.
Pembangunan pabrik mobil listrik ini sendiri, menurut Luhut, akan selesai pada Maret tahun depan. Dia mengatakan pabrik ini akan memulai produksi penuh di akhir tahun 2021 dengan kemampuan produksi hingga 250 ribu unit per tahun.
"Proyek pembangunan pabrik ini akan selesai di bulan Maret tahun 2021 dan setelahnya akan dilakukan banyak ujicoba pembuatan sampai produksi final di akhir tahun 2021," ungkap Luhut.
"Mereka juga sampaikan kemampuan produksinya bisa sampai 250 ribu unit per tahunnya," sebutnya.
Setidaknya, Hyundai memamerkan dua mobil listriknya kepada Luhut. Salah satu mobil berwarna biru langit dan satunya lagi berwarna ungu. Salah satu mobil tersebut bernama Ioniq.
(dna/dna)