Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin buka-bukaan soal dampak pandemi COVID-19 terhadap industri penerbangan. Saking parahnya, total pergerakan pesawat dan jumlah penumpang di seluruh bandara AP II sempat minus hingga nyaris 90% dalam jangka waktu 1 bulan saja.
"Kalau melihat datanya, kita memang terdampak cukup besar mulai dari Februari ke Maret itu negatif 27,8% month to month, kemudian Maret ke April, pemberlakukan WFH, PSBB kemudian pembatasan larangan mudik, kemudian Maret ke April itu kita negatif 83,8% month to month secara traffic. Kemudian April ke Mei juga kondisinya sama (-85,5% mtm). Jadi Mei itu adalah menyentuh titik nadir yang paling bawah," ungkap Muhammad Awaluddin kepada detikcom dalam wawancara khusus, Jumat, (28/8/2020).
Berdasarkan data yang dipaparkan AP II, jumlah penumpang dan penerbangan paling rendah terjadi pada akhir April hingga awal Mei 2020 lalu. Pada 25 April 2020, tercatat total penumpang hanya mampu mencapai 1.060 orang dan 1 Mei 2020 hanya 1.484 orang. Total ini jauh dibanding dengan total penumpang awal Maret 2020 lalu yang masih mampu mencapai 242.621 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, saat ini kondisi penerbangan perlahan mulai pulih. Terutama setelah kebijakan pembatasan pergerakan orang dicabut sejak 7 Juni 2020 lalu, aktivitas di bandara langsung tumbuh hingga 466,2% dibanding bulan sebelumnya.
"Apa yang terjadi setelah 7 Juni, setelah pembatasan itu dicabut dan kemudian tetap dengan melakukan protokol kesehatan secara ketat, itu dari 7 Juni terus berlanjut kemudian ke bulan Juli, terus meningkat dan kemudian mulai meningkat terus sampai sekarang di akhir Agustus," terangnya.
Untuk diketahui, jumlah pergerakan penumpang selama Agustus 2020 telah mencapai 1,90 juta orang atau melonjak 41% dibanding dengan pergerakan Juli 2020 yang hanya 1,34 juta pergerakan penumpang.
Sementara itu, pergerakan pesawat naik 17% menjadi 22.540 penerbangan dan volume kargo stabil di angka 44,26 juta kilogram.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, jumlah pergerakan penumpang mencapai 1,10 juta orang atau naik sekitar 40% dari sebelumnya 794.971 orang. Pergerakan pesawat naik 18% menjadi 12.983 penerbangan, dan volume angkutan kargo naik 1% menjadi 35,16 juta kilogram.
"Kita bersyukur karena memang dalam situasi yang masih pandemi seperti ini, pergerakan di transportasi udara khususnya di Angkasa Pura II, itu seperti tadi yang saya sampaikan, sudah mulai take off ya. Harapannya mudah-mudahan walaupun belum pulih seperti sedia kala seperti pada saat kondisi normal, tapi pergerakannya ini memberikan tanda-tanda positif," pungkasnya.
(fdl/fdl)