Masker Scuba-buff dinilai tak efektif untuk mencegah penularan virus Corona melalui cairan (droplet). Bahkan, kedua jenis masker tersebut sudah dilarang penggunaannya di KRL.
Konveksi masker scuba Rivada Jaya di Grogol Petamburan, Jakarta Barat mengaku tidak terlalu berdampak dengan adanya larangan tersebut. Saat ini permintaan dinilai masih stabil yaitu 500.000/pcs dalam sehari.
"Kita nggak tahu ya lihat ke depannya. Saat ini si kita masih stabil, yang sudah pesan juga nggak komplain, biasa," kata pemilik konveksi tersebut bernama Wahid saat dihubungi detikcom, Jumat (18/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahid menjelaskan konveksinya itu telah merambah pengiriman ke seluruh Indonesia. Jadi jika ada larangan penggunaan masker scuba di KRL Jakarta, tidak berdampak terlalu signifikan.
"Seluruh Indonesia, pengiriman ke seluruh nusantara," ucapnya.
Wahid sendiri tak mau ambil pusing dengan adanya larangan itu. Lagi pula dia juga menjual masker kain jika masker scuba dilarang, keduanya diproduksi jika hanya ada pesanan.
"Terserah saja orang itu namanya politik dagang juga ada aja. Lagi pula saya kan PO (pre order), bukan nyetok," tuturnya.
Dia mengakui memang masker scuba memiliki bahan yang lebih tipis dibanding masker lainnya. Tetapi menurutnya itu adalah satu keunggulannya karena dengan begitu pengguna jadi lebih mudah bernapas.
"Ini (scuba) lebih nyaman dipakainya. Soalnya dia kan ada sambungannya buat napas jadi lebih enak, itu aja sih keunggulannya," tandasnya.
(ang/ang)