Konsorsium JO Hyundai Engineering terpilih untuk menggarap pembangunan pusat produksi olefin dan aromatic milik PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Perusahaan asal Indonesia, PT Rekayasa Industri (Rekind) termasuk di dalamnya.
Proyek pembangunan ini memakan investasi Rp 50 triliun. Proyek dengan investasi senilai Rp 50 triliun dengan sebutan TPPI Olefin Complex ini bakal memproduksi High Density Polyethylene (HDPE) sebanyak 700.000 ton per tahun, Low Density Polyethylene (LDPE) sebanyak 300.000 ton per tahun, dan Polipropilena (PP) 600.000 ton per tahun.
"Kami bersyukur proses tendernya berjalan lancar, bersih, sesuai dengan harapan kita bersama. Sehingga proyek bisa segera terealisasi dan Rekind kembali berkarya dalam pengembangan perekonomian bangsa," ujar SVP Corporate Secretary & Legal Edy Sutrisman melalui keterangan tertulisnya, Jumat (25/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek pembangunan 5 tangki produk TPPI ditargetkan selesai pada 2 Desember 2021. Dalam proyek ini, Rekind merupakan single entity dan berperan sangat strategis untuk bidang Engineering, Procurement, Construction and Commisioning (EPCC).
Tangki yang dibangun meliputi 3 unit tangki Mogas dengan kapasitas masing-masing 40.000 meter kubik, dengan diameter mencapai 63.8 meter dan tinggi 14.95 meter.
Kemudian, 1 unit Tangki Paraxylene dengan kapasitas 38.000 meter kubik, diameter 62 meter dan tinggi 14.95 meter. Serta 1 unit Tangki Sweet Naphtha dengan kapasitas 15.200 meter kubik, dengan diameter 39.3 meter dan tinggi 14.95 meter.
PT Pertamina (Persero) selaku pemilik saham PT TPPI mendesain jalannnya proses tender DBC Olefin TPPI dengan bersih dan transparan. Bahkan pelaksanaannya juga disupervisi langsung oleh Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung dan Bareskrim Polri.
(hns/hns)