Industri kecil dan menengah dinilai menjadai salah satu andalan ekonomi di tengah pandemi. Sektor ini juga adalah salah satu yang paling terdampak virus Corona ini.
Kementerian Perindustrian melakukan pengembangan IKM agar semakin berdaya saing, sehingga bisa mengerek ekonomi Indonesia melaju kencang di tengah pandemi. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Mutu Produk IKM di bidang industri furnitur, pangan, garam beryodium, dan lingkungan yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) melalui unit satuan kerjanya Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang mulai tanggal 24 September - 7 Oktober 2020.
"Pandemi COVID-19 ini telah banyak berdampak terhadap kegiatan industri, baik di level kecil, menengah maupun besar. Untuk itu perlu adanya upaya dalam meningkatkan mutu produk industri. Penerapan standar menjadi elemen penting bagi industri untuk meningkatkan mutu, efisiensi produksi, memperlancar transaksi perdagangan, serta mewujudkan persaingan usaha yang sehat dan transparan. Standar sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan, karena dapat membantu negara-negara untuk membangun ekonomi dan kapasitas untuk bersaing di pasar dunia. Untuk itu Kemenperin siap membantu mendorong IKM dalam proses pengujian standar mutu serta sertifikasi produknya." kata
Dalam sambutannya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, dalam keterangannya, Minggu (27/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, salah satu langkah strategis yang dijalankan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu produk serta menggerakan kembali sektor industri, yakni melaksanakan program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) IKM, di mana salah satunya melalui bimbingan teknis peningkatan mutu produk.
"Melalui penyelenggaraan Bimtek ini, peserta akan diberikan pemahaman terhadap penerapan sistem manajemen mutu, manajemen produksi, proses sertifikasi SNI, pengujian produk, dan digital marketing. Dengan penerapan sistem manajemen mutu, diharapkan konsistensi mutu produk yang dihasilkan dapat terjaga. Melalui pengujian serta sertifikasi produk, maka akan dapat meningkatkan citra IKM serta meraih kepercayaan dari pelanggan." lanjut Doddy.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim, menambahkan, sejumlah sektor IKM yang digenjot adalah industrei furnitur dan kerajinan.
"Pemerintah Indonesia telah menetapkan industri furnitur dan kerajinan sebagai salah satu bagian dari industri prioritas nasional. Hal ini didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang berlimpah dan dapat menyerap banyak tenaga kerja, serta sebagai penghasil devisa yang potensial. Kontribusi industri furnitur terhadap PDB Industri Non Migas pada tahun 2019 adalah sebesar 1,36% dan dari data BPS pada tahun 2019 tercatat ada 1.114 unit usaha skala menengah besar dan dapat menyerap 143.119 orang tenaga kerja langsung" jelas Rochim.
Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang, Ali Murtopo Simbolon, menyatakan kesiapannya dalam mendukung program pemulihan ekonomi dan peningkatan daya saing IKM di masa pandemi COVID-19 melalui program-program peningkatan mutu produk IKM.
"Bahwa BBTPPI selama ini telah konsisten membimbing IKM yang tersebar di Jawa Tengah, seperti IKM Garam di Pati, Rembang, dan Demak, IKM Furnitur di Jepara, Solo, Blora, serta IKM Pangan diseluruh wilayah Jawa Tengah. Pada Bimtek ini, kami membimbing sejumlah 240 IKM. Diharapkan setelah mendapatkan pembimbingan ini, IKM tersebut mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan memenuhi persyaratan mutu, serta menjadi pejuang-pejuang ditengah lesunya ekonomi akibat pandemi Covid-19." jelas Ali.
(zlf/zlf)