Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan eksekusi pemberian vaksin untuk penduduk Indonesia diharapkan bisa terealisasi pada awal tahun depan. Dia menyebutkan saat ini vaksin menjadi salah satu cara untuk keluar dari pandemi ini.
"Saya rasa saya bukan ahlinya tapi saat ini sedang uji klinis 3, sehingga awal tahun depan seharusnya sudah mendapatkan approval dari FDE nya China, Inggris, Amerika Serikat, BPOM dan bisa mulai program early next year," kata Budi dalam acara Blak-blakan detikcom, Senin (12/10/2020).
Dia menyebutkan memang untuk pembuatan vaksin rata-rata membutuhkan waktu 7 tahun dan paling cepat 4 tahun. Namun pandemi ini membuat seluruh dunia memberikan sumber-sumber penelitian untuk proses pembuatan vaksin sehingga produksi bisa lebih cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menyampaikan penanganan vaksin nantinya akan berada di bawah Kementerian Kesehatan. Namun memang masih banyak tantangan seperti pulau-pulau di Indonesia hingga daerah pelosok.
Dia menambahkan saat ini masyarakat harus bekerja sama untuk melawan virus. Dengan cara menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Teman-teman virus itu masih ada, mari ubah perilaku hingga semuanya vaksin ada. Mari kita fokus ke energi dan waktu untuk kesehatan bersama," jelas dia.
Sebelumnya Satgas COVID-19 memberi penjelasan soal diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Perpres karena vaksinasi Corona dinilai memerlukan pengaturan khusus.
Vaksin Corona buatan Bio Farma ini juga telah diproduksi dan diuji ke ribuan relawan. Bio Farma menerima vaksin dari Sinovac, China.