Fakta-fakta 2 Perusahaan di Kudus Tutup Gegara Corona

Fakta-fakta 2 Perusahaan di Kudus Tutup Gegara Corona

Dian Utoro Aji - detikFinance
Rabu, 04 Nov 2020 18:30 WIB
Ilustrasi PHK
Foto: Ilustrasi PHK (Tim Infografis: Zaki Alfarabi)
Jakarta -

Pandemi terus memakan korban, bukan hanya jiwa melainkam perusahaan yang mempekerjakan banyak orang. Setelah tujuh bulan berlangsung, pandemi Corona berhasil menutup dua pabrik di Kudus, Jawa Tengah.

Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Kudus mencatat dua perusahaan itu pun harus rela memutus kontrak kerja terhadap puluhan pegawainya. Berikut fakta-fakta dua perusahaan di kota Kretek yang tutup karena Corona:

1. Perusahaan Sol Sepatu

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabid Hubungan Industrial dan Perselisihan Ketenagakerjaan pada Dinas Perinkop dan UKM Kudus, Agus Juanto mengatakan perusahaan sol sepatu ini berada di Gondoharum Kecamatan Jekulo.

Agus menuturkan awal pandemi perusahaan bergerak sol sepatu di Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo harus tutup. Padahal perusahaan itu baru akan dibuka dan mengakhiri kontrak belasan pekerja.

ADVERTISEMENT

"Gondoharum tutup karena karyawan sedikit sehingga pabrik tali dan sol sepatu itu tutup," kata Agus.

2. Perusahaan Pengecoran

Agus mengatakan lokasi perusahaan ini di Jalan Lingkar Kudus. Perusahaan tersebut pun harus tutup, karena kondisi pandemi virus Corona.

"Terus ada lagi yang menyatakan tutup itu ada lagi perusahaan di Jalan Lingkar Kencing (Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, Kudus) itu tutup. Perusahaan Jayamix yang bergerak di bidang cor tutup karena proyek negara itu kan hampir tidak ada, kemudian (pembangunan) dana desa juga tidak ada. Pengecoran dana desa tidak ada sehingga ditutup," jelas dia.

3. 35 Pekerja Kena PHK

Dinas pun mencatat ada puluhan pekerja yang akhirnya terkena PHK. Di perusahaan di Desa Gondoharum ada 17 pekerja yang di PHK. Kemudian perusahaan di Jalan Lingkar Kudus ada 18 orang terkena PHK. Jika ditotal ada 35 orang kena PHK.

"Kalau perusahaan di Jalan Lingkar ada sebanyak 18 orang, semuanya sudah selesai terkait kewajiban perusahaan. Kemudian di Gondoharum itu ada 17 tenaga. Iya cuman hanya itu," jelas dia.

Agus mengatakan awal pandemi juga ada beberapa perusahaan yang merumahkan pekerjanya. Namun kini mulai bergeliat kembali.

"Salah satunya dulu awal pandemi Mubarok Food juga merumahkan itu kan jual oleh - oleh, pada awal pandemi kan orang takut keluar rumah. Sehingga tidak laku dan tutup dua bulan. Tapi ini sudah normal kembali," jelas dia.



Simak Video "Video: Demi Fokus ke Pusat Data dan AI, Google PHK 200 Karyawannya"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads