Jakarta -
Tesla membeberkan peluang meluncurkan teknologi sistem self-driving pada mobil terbarunya dalam 2 minggu ke depan, atau tepatnya di pertengahan Desember 2020. Hal itu diungkapkan oleh CEO Tesla Elon Musk di akun Twitter pribadinya.
Sistem self-driving yang akan diluncurkannya ini merupakan versi terbaru dari yang selama ini sudah diuji cobanya. Versi terbaru ini mencakup fitur full self-driving.
Dilansir dari Reuters, Tesla telah merilis versi beta atau uji coba pada sistem self-driving terbarunya itu. Versi beta itu diujicobakan pada beberapa pengemudi mobil Tesla yang dirahasiakan identitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin akan versi beta yang terbaru akan diluncurkan dalam 2 minggu," kata Elon Musk di Twitter saat membalas komentar warganet yang bertanya apakah versi terbaru sistem 'mobil jalan sendiri' itu akan tersedia di Minnesota, Amerika Serikat (AS).
Versi terbaru sistem self-driving dipastikan lebih canggih karena telah memuat banyak data yang dibutuhkan agar mobil bisa berjalan sendiri dengan sepenuhnya. Versi terbarunya itu pada awalnya direncanakan untuk meluncur pada akhir 2020.
Tambahan informasi menarik soal CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Langsung klik halaman selanjutnya.
Sebagai tambahan informasi, CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk kini menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan jumlah harta diperkirakan US$ 127,9 miliar atau setara Rp 1.800 triliun (kurs Rp 14.140). Dengan begitu, Musk resmi menyalip pendiri Microsoft, Bill Gates.
Berdasarkan informasi yang dirangkum detikcom, Jumat (27/11/2020), kekayaan pria yang dijuluki Iron Man ini karena aset perusahaan naik sebesar 20% atau mencetak rekor tertinggi.
Sementara secara kumulatif, saham Tesla melonjak hampir 524%, membantu Musk menambahkan kekayaannya lebih dari US$ 100 miliar.
Untuk mencapai kesuksesan seperti sekarang, bos Tesla dan SpaceX ini harus melalui kehidupan yang tidak mengenakkan. Kala menjalani masa kanak-kanak di Afrika Selatan, Musk kerap dicap aneh karena introvert alias tertutup serta lebih suka berada di perpustakaan dan membaca ketimbang bersosialisasi dengan pergi ke pesta, minum, dan sejenisnya.
Semasa kanak-kanak, Musk juga kerap menjadi korban bully alias perundungan. Ia bahkan pernah dilarikan ke rumah sakit setelah sekelompok anak di sekolahnya menghajar hingga pingsan.
Meski begitu, Musk selalu mendapat didikan yang keras dari kedua orang tuanya di rumah. Di usia 9 tahun, dia harus menerima kenyataan bahwa bapak dan ibunya berpisah alias cerai