Tak Semua Warga RI Dapat Vaksin Corona Gratis, Warganet Protes!

Tak Semua Warga RI Dapat Vaksin Corona Gratis, Warganet Protes!

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 15 Des 2020 12:13 WIB
Illustrative picture of covid-19 coronavirus vaccine vial
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Manjurul
Jakarta -

Pemerintah mempertimbangkan untuk menaikkan jumlah vaksin virus Corona (COVID-19) untuk 107 juta orang, naik menjadi 182 juta orang. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, dari jumlah tersebut hanya 50% yang ditanggung pemerintah, alias gratis.

Sebelumnya, dari target awal 107 juta orang, hanya 30% yang gratis atau sekitar 32 juta orang, dan sisanya 75 juta orang harus membayarnya. Namun, dengan skema baru yang disampaikan Muhadjir dengan target 182 juta orang, setengahnya mendapatkan vaksin gratis, dan setengahnya harus membayar.

"Belum final, termasuk jumlahnya. Terakhir diperkirakan ada 182 juta dari semula 107 juta. Jadi sudah naik lagi. Ini juga masih tentative, saya sebetulnya tak ada kewenangan ini. Jadi kemungkinan 50-50%," kata Muhadjir ketika ditemui awak media di kantor Kemensos, Jakarta, Senin (14/12/2020).

Fakta bahwa tak semua warga Indonesia akan mendapatkan vaksin gratis itu jadi perdebatan di media sosial. Sejumlah warganet tak setuju bahkan protes karena vaksin Corona tak gratis untuk semua orang.

Dikutip detikcom dari Twitter, Selasa (15/12/2020), akun @bebibelle19 misalnya menegaskan seharusnya vaksin Corona gratis.

"Vaksin COVID-19 MANUSIAWINYA GRATIS. Dah gitu aja. #VaksinUntukKita #vaksincorona," tulis akun tersebut.

Kemudian, akun @striketherhythm menuliskan, jika vaksin berbayar maka hanya menjadi ladang bisnis.

"Tahun 2025, negara-negara gratis vaksin:vaksin lebih merata, bebas corona, ekonomi maju. Indonesia: Kasus hari ini 88xxx, vaksin jauh dari merata, gelombang pertama virus Corona belum berakhir-akhir, BUMN diuntungkan dengan bisnis vaksin, korupsi vaksin, ekonomi semakin merosot," berikut bunyi cuitan akun @striketherhythm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warganet juga melayangkan protes dengan membuat petisi menuntut vaksin gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia. Klik halaman selanjutnya.

Kemudian, akun @HD_Friza mengatakan, virus Corona tak kenal masyarakat kurang mampu atau mampu. Maka dari itu, sudah seharusnya vaksin juga tidak dibedakan.

"Vaksin dan virus asalnya sama. Bayar dan tidak bayar bisa berbeda. Harusnya GRATIS," tegas pemilik akun @HD_Friza.

Sementara itu, akun @drpriono1 menilai, jika vaksin Corona tak gratis, artinya kesehatan menjadi bidang komersial.

"Kalau vaksin untuk atasi pandemi harus BAYAR, artinya kesehatan publik itu komoditas komersial. Kenapa para penyelenggara pemerintahan NKRI mengabaikan prinsip kesehatan publik, bahwa vaksinasi COVID-19 adalah layanan kesehatan publik yang ditanggung negara dan bersifat sukarela," tulisnya.

Lalu, ada akun @OliviaCath1540 yang ikut menegaskan vaksin Corona harus gratis.

"Kalau pada punya nurani, harusnya cari cara gimana supaya vaksin ini bisa (kalau perlu) gratis merata buat seluruh masyarakat, bukan lebih mikirin bisnisnya Pak @KemenBUMN @erickthohir @jokowi @KemenkesRI," tulisnya.

Tak cuma sekadar cuitan, warganet juga melayangkan protes vaksin berbayar dengan membuat petisi permintaan gratiskan vaksin COVID-19 untuk semua rakyat Indonesia. Petisi tersebut dimulai oleh Sulfikar Amir yang ditujukan ke Presiden Jokowi, Ketua dan para wakil ketua DPR RI, serta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Hingga kini petisi tersebut telah ditandatangani oleh 6.540 orang dari target 7.500. Klik di sini untuk melihat petisi tersebut.


Hide Ads