Untuk memberikan kepastian kepada seluruh masyarakat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersedia sebagai orang pertama disuntik vaksin Corona di Indonesia. Dia juga mengumumkan bahwa vaksin akan diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat.
Berikut 3 fakta tentang Jokowi yang bersedia untuk disuntik pertama vaksin COVID-19:
1. Alasan Jokowi
Jokowi membeberkan alasan dia bersedia untuk disuntik vaksin pertama di Indonesia. Dia ingin membuktikan kepada masyarakat luas bahwa vaksin tersebut aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Indonesia ini saya yang pertama kali, untuk menunjukkan bahwa divaksin tidak apa-apa, sehingga nanti kalau semua nanti sudah divaksin ya artinya kita sudah kembali normal lagi," tegasnya saat memberikan bantuan modal di Istana Bogor, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Kapan Izin Edar Vaksin Corona Keluar? |
2. Jokowi Harap Tak Ada yang Tolak Vaksin
Jokowi berharap tidak ada masyarakat yang menolak untuk disuntik vaksin Corona karena khawatir keamanan dan kehalalannya. Sebab pemerintah juga melibatkan MUI terkait vaksin tersebut.
"Saya harapkan semuanya mau tidak ada yang menolak. Karena apa? vaksin itu juga sudah diikuti oleh MUI sudah oleh Kementerian Agama sampai di pabrik ya diikuti. Dan nanti apa dari MUI juga akan mengeluarkan mengenai apa kehalalan dari vaksin itu. Jadi sudah," ucapnya.
Selain itu vaksin Corona yang sudah ada di Indonesia itu juga masih membutuhkan izin dari BPOM sebelum disebarluaskan.
3. Bukan Cuma untuk Peserta BPJS
Jokowi mengakui ada isu yang berkembang bahwa vaksin Corona gratis hanya untuk peserta BPJS Kesehatan. Dia menampik isu tersebut.
"Tidak ada kaitannya dengan anggota BPJS. Kan ada isu itu yang divaksin hanya memiliki kartu BPJS. Tidak. Semuanya, seluruh warga bisa mengikuti vaksinasi," ucapnya.
Jokowi menjelaskan nantinya untuk proses vaksinasi diatur oleh kelurahan atau puskesmas setempat. Masyarakat diminta untuk menunggu pengumuman dari kelurahan atau puskesmas terdekat.
"Saya sampaikan bahwa pemberian vaksin nanti tidak dipungut biaya, alias gratis. Mungkin nanti akan ada pemberitahuan dari puskesmas atau kelurahan mengenai kapan vaksinasi. Karena vaksinnya sudah ada, tinggal dimulai kapan," terangnya.
(das/ara)