Produsen pesawat Lockheed Martin Corp setuju untuk mengakuisisi produsen mesin roket Aerojet Rocketdyne Holdings Inc senilai US$ 4,4 miliar, termasuk utang dan uang tunai bersih. Nilai tersebut setara Rp 62,2 triliun (kurs Rp 14.142/US$).
Melansir Reuters, Senin (21/12/2020), kesepakatan itu adalah akuisisi terbesar Lockheed sejak Jim Taiclet menjabat kepala eksekutif pada bulan Juni. Dia berusaha untuk meningkatkan kemampuan propulsi perusahaan di tengah persaingan dari pendatang baru seperti SpaceX dan Blue Origin, untuk kontrak luar angkasa dengan pemerintah AS.
"Akuisisi Aerojet Rocketdyne akan melestarikan dan memperkuat komponen penting dari basis industri pertahanan domestik dan mengurangi biaya bagi pelanggan kami dan pembayar pajak Amerika," kata Taiclet dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lockheed mengatakan akan membayar US$ 56 per saham untuk Aerojet Rocketdyne. Harga beli akan dikurangi menjadi US$ 51 per saham setelah pembayaran dividen khusus pra-penutupan.
Perusahaan yang berbasis di Bethesda, Maryland telah menggunakan sistem propulsi Aerojet Rocketdyne dalam penawaran aeronautika, rudal, dan fire control offerings.
Lockheed mengatakan transaksi tersebut akan diawasi oleh regulator mengingat posisi terdepan perusahaan bergerak di sektor pertahanan.