Vaksin Pfizer Diklaim Ampuh Lawan Varian Baru COVID-19

Vaksin Pfizer Diklaim Ampuh Lawan Varian Baru COVID-19

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 08 Jan 2021 22:51 WIB
Pertama di Dunia, Inggris Izinkan Penggunaan Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech
Ilustrasi/Foto: AP/Virginia Mayo
Jakarta -

Vaksin COVID-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech diklaim efektif melawan mutasi pada varian virus yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Itu berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan.

Melansir CNBC, Jumat (8/1/2021), mutasi N501Y telah dilaporkan ke dalam varian yang lebih menular.

"Temuan ini adalah kabar baik untuk kemungkinan efektivitas vaksin Pfizer/BioNTech terhadap varian baru SARS-CoV-2 ini," kata Dr. Michael Baker, ahli epidemiologi di Universitas Otago di Wellington, Selandia Baru, dikutip dari CNBC, Jumat (8/1/2020)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan kata lain, vaksin Pfizer kemungkinan akan menimbulkan kekebalan yang mencakup dua varian baru yang lebih menular yang berasal dari Inggris dan Afrika Selatan," tambahnya.

Pfizer dan peneliti di University of Texas Medical Branch melakukan penelitian terhadap darah yang diambil dari orang yang telah diberi vaksin COVID-19.

ADVERTISEMENT

Namun, temuannya terbatas karena studi tersebut tidak melihat rangkaian lengkap mutasi yang ditemukan di salah satu varian baru yang menyebar dengan cepat.

"Pfizer dan BioNTech telah menguji serum dari orang yang diimunisasi dengan vaksin BNT162b2 untuk kemampuannya menetralkan beberapa jenis mutan," kata juru bicara Pfizer kepada CNBC.

"Sampai saat ini, kami telah menemukan cakupan yang konsisten dari semua strain yang diuji. Kedua perusahaan sekarang menghasilkan data tentang seberapa baik serum dari orang yang diimunisasi dengan BNT162b2, mungkin dapat menetralkan strain baru," jelasnya.

Langsung klik halaman berikutnya

Para peneliti berharap memiliki lebih banyak data mengenai apakah vaksin tersebut bekerja melawan mutasi lain yang ditemukan pada varian Inggris dan Afrika Selatan dalam beberapa minggu mendatang.

"Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini tidak benar-benar memeriksa varian ini secara langsung tetapi hanya berfokus pada satu mutasi tunggal dalam varian ini (mutasi 501Y)," kata Dr. Deepti Gurdasani, ahli epidemiologi klinis di Queen Mary University of London.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bulan lalu bahwa otoritas kesehatan sedang menyelidiki apakah mutasi N501Y berdampak pada kinerja vaksin.

Yang menjadi perhatian khusus adalah varian virus yang muncul di Afrika Selatan. Itu karena varian ini membawa dua mutasi lain pada spike protein (antara lain E484K dan K417N). Itu tidak terdapat di strain Inggris, bernama VOC-202012/01.


Hide Ads