Indonesia akan kedatangan vaksin virus Corona (COVID-19) produksi AstraZeneca yang rencananya tiba akhir Februari ini. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut jadwal tersebut belum pasti.
"Rencana akhir Februari ya tapi belum pasti ya," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat kepada detikcom, Kamis (18/2/2021).
Jumlah vaksin AstraZeneca yang akan masuk ke Indonesia pada akhir bulan ini sedikitnya 2,5 juta dosis. Bisa saja jumlahnya lebih banyak dari itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Vaksin yang akan masuk) mungkin sekitar 2,5 juta tapi bisa lebih ya," tambahnya.
Sejauh ini, Indonesia bakal memasok vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis. PT Bio Farma (Persero) telah menandatangani perjanjian pembelian vaksin AstraZeneca.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menyetujui vaksin Corona AstraZeneca sebagai penggunaan darurat. Hal itu mendorong pemberian vaksinasi AstraZeneca diperluas di sejumlah negara berkembang.
"Kami sekarang memiliki semua bagian untuk distribusi cepat vaksin. Tapi kami masih perlu meningkatkan produksi," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, dalam jumpa pers, dikutip dari CNBC.
Terkait emergency use listing (EUL) yang diberikan WHO untuk vaksin Corona Oxford-AstraZeneca, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito mengatakan sudah menerima informasi tersebut.
Penny menjelaskan, saat ini BPOM sedang menunggu data-data dari WHO yang dibutuhkan untuk menerbitkan emergency use authorization (EUA).
"Kami sedang menunggu itu dalam waktu dekat tentunya. Jadi, kami memberikan janji kinerja sekitar 5-10 hari itu bisa diterbitkan EUA secepatnya saat kami menerima data-data dossier dari WHO," jelas Penny dalam konferensi pers virtual Selasa (16/2/2021).
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa memberikan EUA, sehingga segera produk vaksin AstraZeneca melalui distribusi multilateral ini bisa masuk ke Indonesia," lanjutnya.
Baca juga: Siap Dipakai, Ini 3 Fakta Vaksin Bio Farma |