Hyundai Motor Co akan mengganti sistem baterai di sekitar 82.000 unit kendaraan listrik di dunia. Hal ini dilakukan karena adanya risiko kebakaran dan ini merupakan penggantian baterai massal pertama terbesar oleh Hyundai.
Dikutip dari Reuters penarikan kembali ini menelan biaya hingga US$ 900 juta. Peneliti Senior di Institut Korea Lee Hang-koo mengungkapkan ini merupakan hal penting untuk Hyundai dan LG karena sudah berada di awal era kendaraan listrik.
"Bagaimana Hyundai menangani masalah ini menjadi preseden tak hanya di Korea Selatan, tapi juga untuk negara lain," kata dia dikutip dari Reuters, Rabu (24/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Kona EV, yang merupakan mobil listrik Hyundai yang paling laris ditarik akhir tahun lalu setelah adanya kasus kebakaran di beberapa unit.
LG Energy Solution, sebuah divisi dari LG Chem Ltd yang memproduksi baterai menanggapi informasi tersebut. Menurut mereka Hyundai salah menerapkan arahan LG untuk pengisian cepat dalam sistem manajemen baterai.
Kementerian Transportasi Korea Selatan menyatakan ada beberapa cacat yang telah ditemukan di beberapa sel baterai yang diproduksi di pabrik LG Energy di China.
Akibat insiden ini, saham Hyundai jatuh 3,9% lalu LG Chem ditutup turun 2,8%.
Hyundai tak memberikan pernyataan terkait LG Energy ataupun memberikan estimasi biaya karena akan menunggu hasil penyelidikan Kementerian Transportasi lebih dulu.
(kil/zlf)