4 Alasan Pentingnya PPnBM 0% untuk Industri Otomotif

4 Alasan Pentingnya PPnBM 0% untuk Industri Otomotif

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 26 Feb 2021 08:50 WIB
Pemerintah RI melalui Kementerian Perindustrian baru saja merilis PPnBM. Salah satu poin pentingnya yakni mengekspor kendaraan ke Australia.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi buka suara alasan pemerintah memberikan insentif kepada industri otomotif berupa diskon PPnBM mobil baru hingga 0%. Hal itu disampaikannya dalam teleconference Kamis kemarin (25/2/2021). Berikut penjelasannya:

1. Penjualan Mobil Baru Anjlok

Dia mengatakan, penjualan mobil baru per tahun rata-rata 1 juta hingga 1,1 juta unit. Namun, di tahun 2020 atau di saat pandemi penjualan mobil hanya sekitar 550 ribu. Jadi, stok atau pasokan mobil pun tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka dari itu, pemerintah pun memberikan insentif berupa diskon PPnBM hingga 0% dengan harapan konsumsi masyarakat meningkat.

2. Industri Serap 1,5 Juta Tenaga Terampil

ADVERTISEMENT

Bukan tanpa alasan pemerintah memilih industri ini. Lutfi mengatakan, industri ini mempekerjakan tenaga kerja terampil sebanyak 1,5 juta tenaga kerja.

"Kenapa kita memilih insentif (PPnBM) kepada industri otomotif ini, karena industri ini mempekerjakan banyak high skill labour yang secara langsung, jumlahnya hampir 1,5 juta," katanya.

3. Tanpa Insentif, Pabrik Bisa Tutup

Dia mengatakan, kalau industri ini tidak diberi insentif diskon PPnBM hingga 0% maka mereka akan menutup pabriknya.

"Dan kalau seumpama kita tidak memberikan insentif dan mempunyai stocking yang banyak pabrik-pabrik mobil tersebut mereka akan menutup pabriknya," ujarnya.

4. Mau Genjot Ekspor

Adanya insentif tersebut diharapkan stok mobil berkurang dan ketika berkurang mereka akan membuka pabrik-pabriknya lagi. Namun tak berhenti di situ, pihaknya juga berencana menggenjot ekspor.

Lutfi bilang akan bicara dengan pihak terkait untuk memastikan memakai fasilitas produksi di Indonesia dan melakukan ekspor. Terutama, dengan negara yang memiliki perjanjian dagang dengan Indonesia.

"Contohnya Australia, itu punya 1,2 juta konsumsi mobil per tahunnnya, Indonesia sekarang menikmati (PPnBM) 0% dari pasar tersebut, dengan ditandatanganinya Indonesia-Australia CEPA tersebut kita bisa ekspor mobil ke sana. Dan sekarang saya akan bicara prinsipal-prinsipal mobil di Jepang untuk memastikan bahwa pabrik di Indonesia dapat alokasi untuk ekspor ke sana," terangnya.

Simak juga Video: Alasan Sri Mulyani Akhirnya Beri Insentif PPnBM Mobil Baru

[Gambas:Video 20detik]



(acd/fdl)

Hide Ads