Harga Tembaga Naik di Tengah Pandemi, tapi Harga Besi Malah Turun

Harga Tembaga Naik di Tengah Pandemi, tapi Harga Besi Malah Turun

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 01 Mar 2021 16:49 WIB
Tambang Batu Hijau PT Newmont terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB). detikcom berksempatan melihat dari dekat proses penambangan tembaga, emas dan perak di Sumbawa, NTB, tersebut,Rabu, (29/06/2011). file/detikfoto
Foto: Dikhy Sasra
Jakarta -

Harga sejumlah produk pertambangan dalam bentuk konsentrat seperti tembaga, mangan, timbal, ilmenit, dan rutil, serta bauksit yang sudah dilakukan pencucian mengalami kenaikan. Di sisi lain, harga besi, besi laterit, seng, dan pasir besi dalam bentuk konsentrat justru mengalami penurunan.

Dibandingkan periode sebelumnya, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada Maret 2021 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata sebesar US$ 3.115,13 /WE atau naik 0,28%.

Kedua, konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata US$ 208,26/WE atau naik 0,12%. Ketiga, konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata US$ 845,37/WE atau naik 3,32%. Keempat, konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata US$ 366,84/WE atau naik sebesar 8,21%. Kelima, konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata US$ 1.049,01/WE atau naik sebesar 13,22%. Dan keenam, bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata U$D 27,40/WE atau naik 1,17%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi mengatakan, kenaikan itu disebabkan meningkatnya permintaan di pasar dunia. Kondisi ini memengaruhi harga penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode Maret 2021. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 09 Tahun 2021.

"HPE produk pertambangan periode Maret 2021 mengalami fluktuasi. Komoditas konsentrat tembaga, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat ilmenite, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian, misalnya, mengalami kenaikan dibandingkan periode bulan lalu," kata Didi dalam keterangan resminya, Senin (1/3/2021).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, produk yang mengalami penurunan harga dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga rata-rata US% 144,22/WE atau turun 2,58%.

Kedua, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga rata-rata US$ 73,70/WE atau turun 2,58%. Ketiga, konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata US% 728,74/WE atau turun 2,95%. Dan keempatn konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata US% 86,11/WE atau turun 2,58%.

Lanjut halaman berikutnya.

Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga rata-rata US% 117,98/WE tidak mengalami perubahan.

Adapun produk pertambangan yang dikenakan bea keluar antara lain konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Perlu diketahui, perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).


Hide Ads