Kalbe Farma Jual Tes Corona Saliva, Harganya Rp 400.000

Kalbe Farma Jual Tes Corona Saliva, Harganya Rp 400.000

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 19 Mar 2021 11:49 WIB
Tes Saliva Pertama di Indonesia Ada di RS National Hospital, Lebih Akurat dari Swab
Foto: Esti Widiyana
Jakarta -

PT Kalbe Farma Tbk resmi meluncurkan tes Corona Saliva dengan nama InnoLAMP. Sesuai namanya, metode pengujian itu menggunakan sampel melalui air liur alias ludah.

Direktur PT Innolab Sains Internasional (KALGen Innolab), Henry Sukardi mengatakan untuk menggunakan tes Corona Saliva harus merogoh kocek sebesar Rp 488.000, namun ada harga khusus sampai 31 Maret 2021 di mana masyarakat hanya perlu membayar Rp 400.000. Alat ini akan dijual secara Business to Business (B2B) dan akan dikirim ke laboratorium yang berminat di seluruh Indonesia.

"Harganya Rp 488.000 ke pasien secara langsung. Namun untuk masa pengenalan InnoLAMP ke para pasien, maka kami memberikan biaya khusus ke masyarakat yang membutuhkan hingga 31 Maret 2021 sebesar Rp 400.000 saja. Dibandingkan harga PCR terutama yang layanan di hari yang sama, ini harganya sangat jauh lebih efisien," kata Henry dalam konferensi pers peluncuran tes COVID-19 melalui virtual, Jumat (19/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan mengatakan tes Corona Saliva ini mirip dengan tes RT-PCR. Namun penggunaannya dinilai lebih mudah dan nyaman karena pengambilan sampel bisa dilakukan sendiri hanya dengan meludah di tabung steril yang sudah disiapkan.

"Pelralatan yang dibutuhkan untuk melakukan tes ini cukup sederhana. Saya rasa pada umumnya laboratorium klinik yang ada di Indonesia akan memiliki peralatan sederhana seperti ini. Pengambilan sampel relatif sederhana dan nyaman karena hanya menggunakan Saliva bisa dilakukan sendiri, tidak perlu tenaga khusus untuk pengambilan sampel ini," kata Djohan.

ADVERTISEMENT

Tes Corona Saliva ini merupakan tes Nucleic Acid Amplification (NAAT) COVID-19 untuk mendeteksi SARS-CoV-2 yang penggunaannya dinilai nyaman, cepat dan akurat. Air liur digunakan sebagai sumber sampel dengan menggunakan teknologi RT-LAMP, sehingga dalam penggunaannya pasien disarankan puasa selama 30 menit agar hasil yang keluar lebih akurat.

"Akurasinya sangat baik karena RT-LAMP ini menggunakan teknologi yang sama yaitu tes molekuler yang sama dengan RT-PCR yaitu didasarkan pada deteksi asam nukleat, bukan pada protein dan tes kita ini sudah divalidasi dibandingkan dengan RT-PCR, dengan akurasi yang relatif mirip," ucapnya.

Bagaimana performa tes Corona Saliva dari Kalbe Farma ini? klik halaman berikutnya.

Simak video 'Pemerintah Bakal Ganti Test SWAB PCR ke Test Air Liur':

[Gambas:Video 20detik]



Tes Corona Saliva disebut memiliki performa sensitivitas sebesar 94% dan spesifisitas sebesar 98%, dengan hasil lebih cepat dari RT-PCR yakni kurang dari 2 jam. Per hari ini alat tersebut sudah bisa digunakan karena sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"100% test ini dikembangkan oleh anak bangsa dalam hal ini oleh Stem Cell and Cancer Institute yang merupakan unit riset yang ada di Kalbe dan saat ini test-nya sudah tervalidasi dan sudah mendapatkan izin edar dari Kemenkes. Saya rasa per hari ini test ini sudah available bisa dilayani dan dalam waktu dekat kita akan segera me-supply kit ke berbagai laboratorium klinik yang berminat," ujarnya.


Hide Ads