Pemerintah mempercepat vaksinasi COVID-19 salah satunya dengan program vaksin gotong royong atau vaksin mandiri. Dengan program ini, pengusaha bisa menyediakan vaksin untuk karyawannya.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, ada 7,5 juta karyawan yang sudah didaftarkan perusahaan lewat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Dengan demikian, dibutuhkan setidaknya 15 juta dosis vaksin.
Namun, jumlah itu bisa bertambah karena pendaftaran untuk perusahaan masih dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada sekitar 7,5 juta populasi yang bagian dari karyawan dari korporasi tersebut yang sudah mendaftarkan diri di Kadin. Sehingga kalau kita diasumsikan satu orang dapat 2 dosis minimal 15 juta dosis itu harus kita siapakan suplai vaksin gotong royong. Kami yakin angka ini masih bertambah sebab Kadin masih membuka registrasi gelombang 2 dan nanti kami masih menunggu informasi total yang sudah mendaftarkan ke Kadin," kata dalam Komisi VI, Senin (29/3/2021).
Vaksin gotong royong ini akan disediakan Bio Farma. Dia menuturkan, saat ini ada dua pengembang vaksin yang sedang dalam tahap negosiasi. Sebutnya, pertama, vaksin Sinopharm.
"Dari diskusi kita dengan mereka, rencana kita akan memasukkan 15 juta dosis dari Sinopharm ini sampai Q2 2021. Sekarang lagi finalisasi negosiasi dengan Sinopharm dan lagi proses untuk mendapatkan EUA dari BPOM," katanya.
Kedua ialah Moderna. Honesti bilang, rencananya Bio Farma akan mendatangkan 5,2 juta vaksin.
"Ada rencana kita untuk memasukkan sekitar 5,2 juta dosis vaksin Moderna dan akan dimulai nanti di Q3 2021 dan sekarang lagi proses diskusi dengan mereka," ungkapnya.