Kapal Selam Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 dinyatakan tenggelam bersama 53 awak kapal. Puluhan KRI terjun langsung dalam pencarian Nanggala-402 termasuk KRI Alugoro-405.
KRI Alugoro-405 merupakan produksi PT PAL Indonesia (Persero). Kapal selam itu menjadi satu dari empat kapal selam yang masih tersisa di Indonesia.
Berikut Fakta-faktanya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Buatan Anak Bangsa
KRI Alugoro-405 merupakan produksi PT PAL Indonesia (Persero). Kapal selam itu menjadi satu dari empat kapal selam yang masih tersisa di Indonesia. Kapal selam yang merupakan jenis Diesel Electric U209/1400 Chang Bogo Class memiliki dimensi panjang keseluruhan 61,3 meter.
Untuk kecepatan, di bawah air lajunya bisa mencapai 21 knot (sekitar 38,892 km/jam) sedangkan saat di permukaan mampu melaju dengan kecepatan 12 knot (22,224 km/jam).
Kapal selam ini mampu membawa 40 orang kru. Sementara kemampuan jelajah selama 50 hari dan didesain dengan life time mencapai 30 tahun.
2. Diproduksi Bersama Korea Selatan
KRI Alugoro-405 diproduksi dengan skema transfer teknologi bersama perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME). Peresmian kapal selam ini dilakukan di PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/3/2021).
Lingkup pengerjaan yang dilakukan PT PAL meliputi Joint Section, test and trials (Setting to Work, Hydro Test, Harbour Acceptance Test (HAT), Sea Acceptance Test including Pre-SAT, sampai dengan penyusunan working standard oleh PT PAL
3. Aset Pertahanan Indonesia
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan adanya KRI Alugoro-405 itu merupakan tonggak sejarah pertahanan Indonesia. Pasalnya, untuk pertama kalinya Indonesia melalui galangan kapal nasional PT PAL Indonesia (Persero) berhasil ikut serta dalam produksi kapal selam.
KRI Alugoro-405 menjadi tanda upaya TNI AL bersama pemerintah mulai meremajakan alat utama sistem senjata (alutsista) di perairan dalam rangka penguatan pertahanan nasional. Kebutuhan alutsista TNI disebut akan terus dipenuhi melalui kerja sama industri dalam negeri nasional.
Prabowo meminta industri pertahanan dalam negeri turut serta dalam upaya peremajaan alutsista. Mengingat saat ini banyak alat pertahanan yang telah berusia relatif tua.
"Kita sadari bersama betapa pentingnya pertahanan kita. Kita sedang membangun kemampuan pertahanan kita. Bukan karena kita ingin gagah-gagahan. Bukan karena kita ingin mengancam siapapun, tidak," kata Prabowo saat serahterimakan KRI Alugoro-405.
(zlf/zlf)