Karyawan Pabrik Gula (PG) Rendeng Kudus, Jawa Tengah menggelar aksi demo menuntut agar pabrik segera melakukan proses giling tebu. Sebuah alat berat pun disegel di tengah-tengah kawasan pabrik.
Pantauan di lokasi puluhan karyawan menggelar aksi di halaman PG Rendeng, Rabu (23/6/2021) pukul 09.00 WIB. Mereka berjajar berjaga jarak melakukan aksi demo.
Tampak sebuah alat berat pun terparkir di tengah-tengah karyawan saat menggelar aksi. Alat berat tersebut pun terdapat sejumlah tulisan tuntutan agar PG Rendeng segera giling tebu "EPCC Medot Janji Koyo Mantanku, Rendeng Menolak Punah," hingga ada "Jangan matikan rezeki kami, matikan saja mantan kamu".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu di kantor PG Rendeng pun dipenuhi tulisan. Mereka meminta kepada pihak ketiga agar menyelesaikan revitalisasi dan PG Rendeng segera melakukan giling tebu.
Seperti diketahui PG Rendeng sedang dilakukan revitalisasi pembangunan sejak tahun 2017. Revitalisasi itu bertujuan meningkatkan kapasitas produksi pabrik dari 2.500 menjadi 4.000 ton cane day (TCD).
Ketua Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan Unit Kerja PG Rendeng Rendeng Ediwantoro mengatakan aksi demo tersebut merupakan spontanitas. Karena adanya revitalisasi belum selesai berakibat proses giling tebu musim ini belum dimulai.
"Ini aksi spontan menuntut penyelesaian alat-alat (di pabrik tebu) dan kompensasi buat kita, karena kemunduran giling ini. Kita banyak peluang yang hilang terutama BBT bahan baku tebu, serta SDM, nanti kompensasinya buat kita apa, itu yang kita tuntut karena kita sebagai karyawan," kata Edi kepada wartawan ditemui di lokasi siang ini.
"Memang sawah ladang kita memang untuk memproduksi gula. Kalau sampai ini tidak giling tahun depan bagaimana nasib kita," sambung dia.
Dia mengatakan rencana selesai revitalisasi pada tahun 2020. Namun nyatanya hingga sekarang belum juga selesai. Disebutkan uji coba giling tebu tahun 2020 pun gagal.
"Ini sudah terlewat, karena dulu commissioning (uji coba) ternyata gagal tahun 2020, dan ini tahun 2021, itu tidak mencapai commissioning. Tuntutan segera giling, ini menjanjikan 27 Juni 2021 ini kita tunggu," ungkapnya.
Edi pun menuntut agar ada kompensasi kepada para karyawan. Sebab menurutnya banyak kehilangan kepercayaan petani terhadap PG Rendeng. Apalagi sejumlah pabrik tebu di wilayah Kudus sudah mulai giling sejak April 2021 lalu.
"Kita juga tuntut kompensasi, itu jelas kehilangan kepercayaan petani, terus pendapatan kita juga berkurang, karena kita tidak memproduksi sudah tahun sebelumnya (sejak 2020) musim giling ini, karena banyak dari pabrik gula di sebelah, Pati Raya sudah. melakukan giling di awal April lalu sampai bulan ini. PG Rendeng belum juga melakukan giling karena peralatan mereka selalu uji coba gagal, dan sampai saat ini belum ada pengakuan kalau mereka gagal," terang dia.
Apa respons perusahaan? langsung klik halaman berikutnya.
Tonton juga Video: Gaduh Stok Gula Rafinasi Langka di Jawa Timur