Kasus COVID-19 di Tanah Air masih tinggi. Alat kesehatan menjadi barang yang paling banyak dicari, seperti masker, alat pelindung diri (APD), dan alat kesehatan lainnya. Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) mengatakan saat ini permintaan alat kesehatan melonjak hingga 50%.
"Permintaan ada peningkatan lumayan tinggi sesuai kebutuhan teman-teman di lapangan juga. Peningkatannya 40-50% dan yang paling banyak dicari APD, masker, ventilator," jelasnya Kepala Bidang I Promosi Produk Dalam Negeri Aspaki Erwin Hermanto, kepada detikcom, Jumat (9/7/2021).
Mengingat tingginya permintaan, Erwin juga dipastikan tidak ada lonjakan harga untuk alat-alat kesehatan. "Kalau produk seperti masker, APD, itu tidak ada lonjakan," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkap untuk menghadapi lonjakan permintaan yang kini signifikan, bahan baku dalam negeri untuk masker hingga APD juga terkendali. Bahkan dia mengatakan sudah melebihi kapasitas produksi.
"Bahan baku masker aman tidak ada kendala sama sekali, APD juga aman tidak seperti tahun lalu. Bahkan menurut kami kapasitas produksi dalam negeri ini sudah lebih jauh melampaui kebutuhan," jelasnya.
Hal itu bisa terjadi karena produsen mengaku sudah belajar dari kejadian tahun lalu di mana terjadi kelangkaan dan harga masker yang melonjak.
"Industri dalam negeri sejak kejadian tahun lalu itu sudah banyak membenahi jadi kami tidak masalah saat ini," katanya.
Oleh karena itu, menurutnya saat ini tidak perlu ada impor untuk alat kesehatan karena produksi dalam negeri sudah mencukupi.
"Kalau kami sisi asosiasi produsen posisi kami jangan impor. Karena toh produksi dan stok dalam negeri sudah mencukupi tapi kembali lagi ini kan tergantung dengan kebijakan pemerintah saat ini," pungkasnya.