PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), anak usaha BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan 30 ton oksigen, pengadaan tabung, dan regulator oksigen. Hal itu dilakukan dalam rangka memerangi pandemi COVID-19.
Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman, mengatakan melalui oksigen produksinya PKT bertujuan mengantisipasi kelangkaan oksigen. Kini pihaknya telah disiapkan 30 ton oksigen untuk kebutuhan medis di seluruh Puskesmas di Kota Bontang, serta pengadaan tabung dan regulator yang juga akan disalurkan ke berbagai RS di Kaltim.
"Regulator dan tabung oksigen terus kami upayakan, untuk mengantisipasi kelangkaan unit karena kebutuhan yang semakin tinggi. Oksigen juga kami produksi sendiri, sehingga ketersediaan pasokan dipastikan ada," tutur Qomaruzzaman dalam keterangannya Rabu (28/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qomaruzzaman mengatakan oksigen PKT dapat dimanfaatkan dengan sistem isi ulang yang dapat dilakukan kapanpun sesuai kebutuhan. Sementara tabung oksigen dan regulator disebar secara bertahap. Saat ini PKT telah baru menyalurkan ke salah satunya untuk RS Bhayangkara Balikpapan sebanyak 30 unit.
"Karena tabung dan regulator sifatnya pabrikasi yang tidak dapat diadakan langsung, jadi dilakukan bertahap. Untuk itu, antisipasi sementara yang disiapkan PKT adalah pasokan oksigen yang memadai," terang Qomaruzzaman.
Selain itu PKT juga tengah menyiapkan generator oksigen medis (medical oxygen generator) dan oxygen concentrator, untuk dimanfaatkan RS maupun masyarakat di wilayah dengan kebutuhan oksigen tinggi di Kaltim.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyambut baik gerakan dari PKT. Muhadjir berharap hal itu dapat membantu masyarakat dan RS di Kaltim dalam penanganan pasien bisa berjalan lebih maksimal.
"Semoga adanya generator dari PKT dapat menambah kapasitas oksigen di RS yang membutuhkan, termasuk penambahan tabung yang terus menipis bisa terbantu dengan baik," harap Muhadjir.
Sebagai informasi, kebutuhan oksigen medis di Kalimantan mencapai 65 ton per hari dan masih defisit 12 ton, sebab hanya ada 3 produsen oksigen di Kalimantan. Begitu pula di Kaltim, ketersediaan tabung oksigen juga menjadi permasalahan karena ketersediaan yang semakin menipis.
(ara/ara)