Pemerintah India sedang mempertimbangkan untuk memangkas bea impor mobil listrik (electric vehicle/EV) hingga 40%. Hal itu diambil setelah lobi yang dilakukan Tesla Inc (TSLA.O) pada akhir Juli.
Hal itu diungkapkan dua pejabat senior India yang enggan disebutkan namanya. "Kami belum mempertegas pengurangan bea masuk, tetapi ada diskusi yang sedang berlangsung," katanya dikutip dari Reuters, Kamis (12/8/2021).
Saat ini India menerapkan bea masuk 100% pada kendaraan listrik seharga US$ 40.000 ke atas. India sendiri merupakan pasar mobil terbesar kelima di dunia dengan penjualan tahunan sekitar 3 juta kendaraan, tetapi sebagian besar harga mobil yang terjual di bawah US$ 20.000 per unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Juli lalu Tesla meminta pemerintah untuk menurunkan bea masuk impor kendaraan listrik sebesar 40% agar harganya lebih terjangkau dan meningkatkan penjualan. Hal ini memicu perdebatan soal apakah langkah ini perlu dilakukan mengingat India sedang berusaha meningkatkan manufaktur dalam negeri.
Pejabat senior itu mengungkapkan India mendukung pemotongan bea masuk impor kendaraan listrik jika perusahaan seperti Tesla memberikan manfaat ekonomi domestik seperti membangun pabrik lokal dengan waktu yang konkret.
"Mengurangi bea masuk tidak menjadi masalah karena tidak banyak kendaraan listrik yang diimpor di dalam negeri. tetapi kami membutuhkan beberapa keuntungan ekonomi dari itu. Kami juga harus menyeimbangkan kekhawatiran para pemain domestik," ungkap pejabat senior itu.
Bulan lalu, CEO Tesla Elon Musk melalui akun Twitter pribadinya mengatakan pabrik lokal di India sangat mungkin jika perusahaan berhasil mengimpor kendaraan tetapi pajak atas itu masih tinggi.
Pejabat senior lainnya menegaskan pemotongan bea masuk impor yang sedang dipertimbangkan hanya untuk kendaraan listrik dan bukan kategori mobil impor lainnya, sehingga seharusnya tidak menjadi perhatian bagi pembuat mobil domestik.
Kementerian Keuangan dan perdagangan India, serta think tank federal Niti Aayog, yang diketuai oleh Perdana Menteri Narendra Modi, sedang mendiskusikan proposal tersebut dan semua pemangku kepentingan akan diajak berkonsultasi.
(aid/dna)