Produk Isobutyraldehyde (IBAL) merupakan hasil dari diversifikasi produk utama yaitu IBA, yang akan diekspor 100%, sehingga dipastikan menambah kontribusi terhadap devisa negara.
"Saya percaya, capaian seperti ini harus kita tandai sebagai bukti untuk tetap berkomitmen dalam upaya untuk terus berinovasi menghadapi persaingan global dan juga sebagai bentuk pengabdian kami kepada NKRI dengan terus memproduksi produk-produk petrokimia lainnya yang memiliki nilai tambah tinggi, yang bermanfaat untuk stakeholder serta bagi Indonesia tercinta," ujar Jaya Martapa.
Jaya Martapa menambahkan, perusahaan tetap mampu menjaga kinerja bisnis di tengah tantangan pandemi. Pertumbuhan bisnis juga semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya permintaan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai catatan, bisnis PON bergerak di bidang industry 2-Ethyl Hexanol (2EH), Iso-Butanol (IBA), N-Butanol (NBA), dan Liquid Carbon Dioxide (LCO2). Kapasitas produksi 150.000 MT untuk Ethyl Hexanol dan Isobutanol menjadikan PON sebagai produsen terbesar di Indonesia, dengan penjualan 80% ekspor. 70 persen produk PON diserap pasar Tiongkok, 10 persen pasar Asia, sisanya 20 persen pasar lokal.
Seiring kinerja PON yang terus membaik, perusahaan juga komitmen untuk mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 melalui kegiatan CSR bertajuk "PON PEDULI" yang akan berlangsung selama 5 bulan ke depan, mulai Agustus hingga Desember 2021.
(fdl/fdl)