PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, Pohang Steel and Iron Company (Posco) untuk melakukan investasi baru di tahun depan. Total nilai investasinya mencapai US$ 3,7 miliar atau setara Rp 52,54 triliun (kurs Rp 14.200).
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan investasi itu dalam rangka mewujudkan pembangunan klaster baja hingga 10 juta ton per tahun di Cilegon.
"Insya Allah akan terealisasi karena pada Tahun 2022 Krakatau Steel bersama dengan Posco Korea akan melakukan investasi baru," tuturnya dalam acara peresmian pabrik baja baru di Cilegon, Senin (21/9/2021).
Silmy menerangkan, total investasi bersama dengan Posco itu terbagi dalam 2 proyek. Pertama investasi sebesar US$ 700 juta untuk memproduksi produk turunan hot rolled coil (HRC) dan investasi sebesar US$ 3 miliar untuk menambah fasilitas produksi baja di hulu.
"Kami yakin konsumsi baja nasional akan semakin tumbuh seiring dengan pembangunan infrastruktur industri dalam negeri dan perekonomian Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun saja dari 2014 konsumsi baja per kapita tumbuh dari 50 kg per kapita per tahun menjadi 71 kg per tahun. Artinya di bawah kepemimpinan bapak Presiden Joko Widodo terjadi peningkatan konsumsi baja nasional yang sangat sekitar 40%," tambahnya.
Hari ini pun Krakatau Steel meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2. Pabrik ini memproduksi baja canai panas atau hot rolled coil (HRC) dengan menggunakan teknologi 4.0 terbaru di industri baja. Bahkan pabrik baja dengan teknologi ini hanya ada 2 di dunia, yakni di Indonesia dan Amerika Serikat.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi HRC sebesar 1,5 juta ton per tahun. Pabrik juga merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium dan tertipis di Indonesia.
Simak juga Video: Jokowi Sopiri Puan di Peresmian Pabrik Industri Baja Krakatau Steel