Krisis Chip Masih Panjang! Penjualan Komputer-Mobil Bakal Anjlok?

Krisis Chip Masih Panjang! Penjualan Komputer-Mobil Bakal Anjlok?

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 04 Okt 2021 12:01 WIB
Produsen mobil asal Itali, Fiat Chrysler SA, sudah mulai mengoperasikan pabriknya di Brasil. Yuk, intip aktivitasnya.
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Pedro Vilela
Jakarta -

Stok hip semikonduktor untuk komputer hingga mobil masih langka. CEO perusahaan chip semikonduktor Marvell Technology, Matt Murphy mengungkap kelangkaan ini akan berlanjut hingga 2022.

"Saya sudah berada di industri ini selama 27 tahun, saya belum pernah melihat itu terjadi. Jika bisnis tetap berjalan seperti biasa, dan semuanya berjalan dengan baik dan benar, ini akan menjadi periode yang sangat menyakitkan, termasuk pada 2022 sepanjang tahun ini," katanya, dikutip dari CNBC, Senin (4/10/2021).

Murphy juga memprediksi pabrik chip tidak bisa memperluas kapasitasnya hingga 2023-2024. Stok chip juga akan semakin berkurang tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Murphy mengungkap hal itu bisa menyebabkan turunnya permintaan komputer. Hal itu berdasarkan panduan penjualan Micron Technology yang memprediksi kuartal mendatang permintaan akan turun.

CEO Micron Technology Sanjay Mehrotra mengatakan lebih dari 300 juta komputer terjual pada tahun 2020. Menurut firma intelijen pasar IDC, angka itu naik dari 268 juta pada tahun 2019.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, beberapa analis memproyeksikan lebih dari 400 juta penjualan komputer di tahun-tahun mendatang. Namun prediksi ini bisa saja tidak terjadi melihat stok chip yang makin langka.

Tidak hanya industri komputer, industri otomotif juga terpukul gara-gara chip yang langka. General Motors mengatakan penjualan kendaraan di AS selama kuartal III turun lebih dari 30% karena kekurangan chip mengganggu produksi dan mengurangi persediaan yang tersedia di dealer.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Bahkan, produsen sempat menghentikan produksi di sebagian besar pabriknya di Amerika Utara karena kekurangan chip. Kekurangan pasokan itu memaksa General Motors mengalihkan chip yang tersedia ke kendaraan yang paling populer dan menguntungkan, seperti truk pikap.

Secara keseluruhan, penjualan mobil AS diperkirakan turun 13% pada kuartal III-2021 karena kekurangan chip. Perusahaan-perusahaan pun mendesak hal ini harus segera diselesaikan.

CEO Tesla Elon Musk baru-baru ini menyebut kekurangan chip semikonduktor sebagai masalah jangka pendek. Dia meyakini keadaan akan selesai karena akan ada banyak pabrik chip yang sedang dibangun.

"Saya pikir kami akan memiliki kapasitas yang baik tahun depan," katanya.

Seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang diketahui sedang membangun pabrik chip senilai US$ 12 miliar di Arizona. Perusahaan mengumumkan akan menginvestasikan US$ 100 miliar selama tiga tahun ke depan untuk meningkatkan kapasitas pabrik.

Lalu ada Intel yang mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka akan menginvestasikan US$ 20 miliar di dua pabrik chip baru di Arizona.


Hide Ads