Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan peluang investasi di Indonesia kepada BMW dan Mercedes-Benz, termasuk potensi Indonesia sebagai basis pengembangan mobil berbasis fuel cell atau listrik.
"BMW telah menyatakan minatnya untuk membangun ekosistem tersebut di Indonesia. Mercesdes-Benz juga bersedia bekerja sama dan sedang mengeksplorasi peluang ekspor kendaraan ke Australia dan ASEAN, rencananya mereka akan menjadikan Indonesia sebagai hub produksi," kata Agus di Munich, Jerman, dikutip detikcom melalui keterangan tertulis, Minggu (31/10/2021).
Indonesia sudah siap dari sisi regulasi untuk memasuki era kendaraan listrik, melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.
Kemenperin, lanjut Agus juga telah menerapkan peta jalan pengembangan kendaraan listrik melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 tahun 2020.
"Sangat penting untuk investor berinvestasi di Indonesia karena kami yakin di masa depan akan terjadi peningkatan demand EV di dunia. Indonesia punya target pengembangan komponen utama untuk EV seperti baterai, motor elektrik, dan inverter," ujarnya.
Dia menjelaskan keuntungan Indonesia dalam mengekspor produk kendaraan bermotor ke Australia, karena kedua negara ini telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang mulai berlaku sejak 5 Juli 2020.
Salah satu keuntungan dari adanya IA-CEPA adalah penghapusan tarif perdagangan kendaraan (Completely Built Up) CBU menjadi 0% bagi tipe mobil penumpang yang diproduksi di Indonesia untuk diekspor ke Australia.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Hyundai Pamer Mobil Listrik Ioniq 5 di Jakarta, Kapan Dijualnya?
(toy/dna)